Tidur Seharian di Akhir Pekan Ternyata Tidak Bisa 'Melunasi' Jam Tidur yang Hilang saat Hari Kerja
Dilansir AsiaOne, Jumat (22/3/2019), sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di University of Colorado di Boulder, membantah pernyataan ini.
Editor: Rizky Tyas Febriani
TribunTravel.com/Rizky Tyas Febriani
TRIBUNNEWS.COM - Belajar semalaman atau terlalu banyak main game umumnya menyebabkan kurang tidur.
Sebuah studi baru-baru ini menemukan tidur tambahan pada akhir pekan pun ternyata tidak bisa mengimbangi efek negatif kesehatan dari kurang tidur selama seminggu.
Biasanya, orang akan 'melunasi hutang' tidur saat akhir pekan tiba karena seminggu terakhir mereka kurang tidur.
Untuk pulih dari kurang tidur selama hari kerja, orang-orang mencoba tidur seharian pada akhir pekan.
Dilansir AsiaOne, Jumat (22/3/2019), sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di University of Colorado di Boulder, membantah pernyataan ini.
"Tidur adalah komponen penting dari gaya hidup sehat," kata penulis senior Kenneth P. Wright Jr., Ph.D., seorang profesor fisiologi integratif, kepada ABC News.
Selain waktu tidur, kualitas tidur juga sangat penting diperhatikan terutama saat berada dalam perjalanan.
Kualitas tidur biasanya sedikit berkurang jika kita sedang berada di atas bus, kereta, pesawat atau kapal laut.
Kurang tidur pun dapat memengaruhi waktu makan orang sepanjang hari.