Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Terapi Genetik Bagi Penderita Penyakit Jantung Bawaan
Terapi genetik dewasa ini telah mengalami kemajuan
Editor: Dahlan Dahi
Oleh
Dr. Taruna Ikrar, MD., PhD
Adjunct Professor, University of California, USA and Director Brain Circulation Institute of Indonesia, Surya University
TERAPI gen telah berkembang dari sebuah mimpi menjadi sebuah kenyataan, untuk mengobati berbagai penyakit manusia yang sangat sulit disembuhkan.
Dewasa ini Sangat banyak penyakit akibat kelainan genetik yang sangat sulit disembuhkan. Diantara beberapa penyakit tersebut, menyerang organ vital manusia, seperti organ jantung dan Otak.
Selanjutnya, beberapa penyakit jantung yang dewasa ini menghinggapi jutaan ummat manusia adalah Aritmia.
Penyakit Jantung aritmia adalah gangguan irama dan denyut jantung, dan bisa berakibat fatal yang dalam dunia medis disbut “ventrikular fibrilation”, yaitu kekacauan iram jantung, dan akhirnya berakibat kematian.
Walaupun selama ini telah diberikan beberapa obat antiaritmia, tetapi obat anti aritmia tersebut memberikan efek sistemik yang juga bisa memberi efek samping bahkan memperburuk kondisi penderita.
Olehnya, pada penderita gangguan irama jantung ini perlu dilakukan tindakan medis, dengan pemasangan alat pacu jantung yang disebut ICD, namun alat pacu jantung tersebut juga memiliki keterbatasan.
Penelitian Terbaru
Olehnya, para dokter ahli jantung berusaha keras dalam mengembangkan suatu metode Gene Therapy, atau dalam istilah umum, disebut terapi genetik.
Terapi genetik dewasa ini telah mengalami kemajuan, khususnya dengan pola memodifikasi defisiensi deaminase adenosin, kemudian dilanjutkan mengembangkan alat pacu jantung biologis yang berupa gen dan dengan menggunakan vektor virus atau sel mesenchymal yang telah diuji secara pre klinik.
Ternyata memberikan hasil yang luar biasa dengan terjadinya Induksi aktivitas alat pacu jantung dalam cabang bundel di ruang jantung sebelah kiri, bahkan dapat menstabilkan pacu jantung penderita (Machakra et al, lancet: 2015)