Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Gelar Dialog Lintas Agama, Indonesia dan Rusia Tekankan Toleransi dan Keharmonisan
Keanekaragaman merupakan kekayaan yang harus dilestarikan sebagai akar kekuatan dan pemersatu bangsa. Peran negara, masyarakat dan media sangat pentin
Dalam dialog, kedua pihak membahas berbagai hal, mulai dari tren terkini dan tantangan mengelola kemajemukan, berbagi pengalaman dalam promosi toleransi dan harmoni, pendekatan lunak dalam mengatasi terorisme, radikalisme dan kekerasan ekstrimisme. Dibahas pula peran media dalam mempromosikan toleransi di masyarakat yang multi-budaya.
Kedua pihak sepakat melanjutkan dialog untuk lebih membangun pemahaman di antara masyarakat kedua negara dan kerja sama pendidikan. Kedua pihak juga menilai pentingnya dialog dan interaksi terbuka antar generasi muda, seperti keterlibatan dalam kegiatan interfaith camp.
Dubes Wahid mengemukakan bahwa penyelenggaraan dialog lintas agama dan media Indonesia-Rusia ini dapat lebih mendekatkan hubungan kedua negara yang saat ini berkembang dinamis dan menuju pada kemitraan strategis.
Di samping dialog, selama di Moskow pada 13-15 September 2018 Delegasi Indonesia melakukan serangkaian kegiatan.
Di State Insitute of International Relations (MGIMO), salah satu universitas terkemuka di Rusia, Prof Azyumardi Azra menyampaikan kuliah umum dengan tema Managing Pluralism in Indonesian Perspectivedan Dr Siti Ruhaini Dzuhayatin dengan topik the role of women in countering violent religious extremism.
Baca: Punya Empat Keuntungan di Laga Tandang, Persib Dalam Kondisi Prima Berlaga di Markas Borneo FC
Delegasi Indonesia juga mengadakan pertemuan dengan perwakilan Gereja Kristen Orthodoks, Dewan Mufti Rusia, dan Kantor Berita Rusia “TASS”, warga Rusia sahabat Indonesia (Indonesianis), dan warga Indonesia di Rusia, termasuk diaspora Indonesia.
Pada saat kunjungan ke Masjid Agung Moskow dan bertemu dengan Imam Masjid Islam Khazrat Zaripov, Dubes Wahid memberikan kenang-kenangan berupa peci khas Indonesia dan langsung dipakai oleh Islam Khazrat Zaripov.
“Ini mengingatkan saya pada Presiden Soekarno yang pernah berkunjung ke masjid ini tahun 1956,” ujar Islam Khazrat Zaripov.