Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Sinkronisasi Pengembangan Industri Rumput Laut Bagi Kesejahteraan Masyarakat Daerah Pesisir
Salah satu potensi laut yang perlu digali dan dikembangkan adalah komoditas rumput laut.
Editor: Dewi Agustina
Pentingnya pembahasan komoditas rumput laut tetap diupayakan di tengah pandemi Covid-19 melalui suatu webinar bertajuk “Data Rumput Laut Sebagai Pendukung Peningkatan Pengelolaan Perikanan”, hasil kolaborasi BPS, Bappenas, dan KKP yang dilaksanakan Rabu 25 November 2020.
Saat membuka acara webinar, Bapak M Habibullah selaku Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, ditekankan bahwa BPS siap berkolaborasi dengan KKP dan stakeholder terkait dalam mendukung pengumpulan data rumput laut yang berkualitas, sekaligus sebagai implementasi pelaksanaan tugas pembinaan data statistik sektoral sesuai Perpres No. 39 tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia.
Secara khusus, kolaborasi BPS dan KKP secara konsisten dan komitmen menapaki peta jalan (road map) penerapan tata kelola Satu Data Indonesia dalam mewujudkan Satu Data Perikanan Nasional.
Hadir juga Bapak Yudi Priatno Kaelan yang mewakili Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi KKP (Bapak Budi Sulistiyo berhalangan hadir), yang menjelaskan bahwa produksi rumput laut merupakan salah satu indikator kinerja utama Ditjen Perikanan Budidaya 2020-2024.
Disamping identifikasi berbagai kendala/hambatan terus dilakukan, KKP terus berupaya bagi pengembangan potensi rumput laut, industri rumput laut berkelanjutan, dan peningkatan ekspor rumput laut dalam meningkatkan devisa negara.
Kehadiran Direktur Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Bappenas, Bapak Eka Chandra Buana, semakin memperkaya pembahasan dari aspek perencanaan makro pengembangan rumput laut ke depan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari program prioritas nasional.
Webinar yang sangat antusias dihadiri oleh peserta dari BPS Pusat, BPS Provinsi, KKP, dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi seluruh Indonesia dimoderatori Bapak Simon Sapary selaku Direktur Statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan BPS, sekaligus sebagai penanggung jawab teknis dan pembina data sektoral ini di BPS Pusat.
Dalam RPJMN 2020-2024 ditekankan bahwa salah satu pengelolaan sumberdaya ekonomi perikanan dan kelautan, komoditas rumput laut merupakan komoditas unggulan dan bernilai ekonomis untuk mendukung target ekspor dan ketahanan pangan.
Suatu keniscayaan pemerintah menargetkan sasaran produksi rumput laut meningkat dari 9,9 juta ton (2019) menjadi 12,3 juta ton (2024).
Persentase pertumbuhan produksi budidaya perikanan (ikan dan rumput laut) per tahun ditargetkan dari 0,4% (2019) menjadi 5,3% (2024).
Peningkatan produksi dan nilai tambah rumput laut ini akan ikut menopang target peningkatan PDB subsektor perikanan dari 5,2% (2019) menjadi 8,7% (2024).
Secara koheren diharapkan akan berdampak kepada peningkatan kesejahteraan nelayan dengan target peningkatan nilai tukar nelayan dari 100 (2019) menjadi 107 (2024).
Hilirisasi industri rumput laut menjadi salah satu strategi penting dalam mendukung pengembangan industri rumput laut, sekaligus membantu membangkitkan kegiatan ekonomi bagi masyarakat daerah pesisir, tertinggal, maupun perbatasan.
Dalam konteks tulisan ini, perlu sinkronisasi antara pengembangan industri rumput laut dengan peningkatan kesejahteraan nelayan/pembudidaya rumput laut.