Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Berbagai Prangko Meter Indonesia di Zaman Lampau

Pengiriman EMS (Express Mail Service) salah satu produk unggulan Pos Jepang, diperkenankan 100 persen menggunakan prangko.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Berbagai Prangko Meter Indonesia di Zaman Lampau
Tribunnews.com/ Richard Susilo
Berbagai prangko meter (postage meter) Indonesia di jaman lampau. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com di Jepang, Richard Susilo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Belum lama ini seorang pejabat tinggi Pos Indonesia mengakui penghasilan PT Pos Indonesia terus berkurang dari penjualan prangko.

Tak heran kalau prangko jadi semacam "anak tiri" alias kurang menarik di kalangan pos sendiri karena semakin sedikit penggunanya. 

Mengapa? Karena teknologi komunikasi kian canggih dengan hadirnya email atau surat elektronik.

Lagipula surat menyurat secara fisik merepotkan. Harga perangko pun mahal. Terutama kalau untuk pengiriman pos surat ke luar negeri, bisa menghabiskan ratusan ribu rupiah.

Namun, pengiriman EMS (Express Mail Service) salah satu produk unggulan Pos Jepang, diperkenankan 100 persen menggunakan prangko.

Baca juga: Berharganya Nilai Prangko di Jepang, Bisa Hasilkan Pendapatan Penjualan Hingga 7 Triliun Yen

Penulis sendiri sering mengirimkan EMS Jepang ke Indonesia memakai prangko agar warga di Indonesia bisa melihat negara budaya dan segala hal mengenai Jepang melalui prangko Jepang.

Berbagai prangko meter (postage meter) Indonesia di jaman lampau.
Berbagai prangko meter (postage meter) Indonesia di jaman lampau. (Tribunnews.com/ Richard Susilo)
Berita Rekomendasi

Banyak sekali Prangko Meter (postage meter) di jaman dulu tahun 1942 pengiriman dari kantorpos Jakarta yang menarik dengan kata-kata "Awas Mata2 Moesoeh".

Maklumlah masa perang dunia kedua. Nominal prangko tersebut 5 sen.

Lalu PM 20 Desember 1952 dengan lambang perusahaan RUYS di tengahnya nominal 502 sen.

Ada pula PM 2 sen dengan logo perusahaan ARNHEIM yang ditulis di tengahnya terbitan 20 Agustus 1931 dari kantorpos Batavia Centrum atau kantor pos Jakarta Pusat.

Pos dan Giro Indonesia pun cap meternya muncul tanggal 4 Maret 1976 (pojok kiri bawah) dengan nominal 230 rupiah.

Indonesia bisa menerbitkan PM yang menarik kalau mau dan cukup men setting angka biaya pos, keluarlah PM yang dikehendaki misalnya Rp.700.000,- tinggal masukkan angka 700.000 lalu cetak, ke luar prangko ,eter satu lembar saja Rp.700.000 untuk pengiriman surat EMS. Mudah bukan?

Mau lebih kreatif lagi dan bisa disetting di mesin PM tersebut bagian tengahnya dengan kampanye atau logo perusahaan. Misalnya kampanye "Sukseskan Pemilu" tinggal tambahkan tulisan itu di bagian tengah, seperti contoh pada gambar di sini.

Halaman
123
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas