Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Mengubah Paradigma Tentang Filateli

Seringkali muncul beberapa paradigma keliru tentang filateli di masyarakat sehingga hobi ini menjadi antara ada dan tiada.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Mengubah Paradigma Tentang Filateli
Foto Gilang Adittama
Tiga generasi kolektor prangko: penulis Gilang Adittama (kiri) termuda, dengan generasi senior (tengah) dan generasi yang lebih muda (kanan). 

Pepatah ini sedikit banyak menggambarkan bagaimana proses seorang penggiat filateli dalam menekuni hobinya.

Seorang filatelis muda tidak harus memperbanyak koleksi barang langka, tetapi harus banyak bergaul dengan filatelis senior, belajar tentang sejarah pos, memahami teknis pencetakan benda-benda pos, dan berlatih menyusun koleksi.

Saat dewasa, di mana pengetahuan telah mumpuni dan uang bukan lagi masalah besar, seorang filatelis bisa fokus menambah koleksi barang langkanya walaupun pada akhirnya tidak sempat menyusun koleksi untuk kompetisi.

Di masa pasca kerja, atau usia empat puluh ke atas, seorang filatelis bisa dikatakan mulai memasuki periode keemasannya.

Dengan sedikit menurunnya tuntutan kerja, waktu luang untuk menyusun koleksi pun tersedia.

Tentu situasinya akan lebih baik jika urusan pendanaan tetap stabil seperti sedia kala.

Prangko Jepang tema Olimpiade Tokyo 1964.
Prangko Jepang tema Olimpiade Tokyo 1964. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Inilah masa di mana seorang filatelis dapat menuai hasil perjuangannya di masa remaja dan dewasa.

Berita Rekomendasi

Hasil perjuangan tersebut akan mewujud pada penghargaan dari sesama rekan filatelis di berbagai negara, kepuasan batin serta intelektual, serta investasi jangka panjang bagi anak cucu kelak.

Jika paradigma masyarakat terhadap filateli bisa diubah, maka peluang untuk mengedukasi generasi muda melalui filateli akan kembali terbuka luas.

Hobi ini bukan hanya rajanya segala hobi ataupun hobinya para raja.

Hobi ini bisa membuat orang kaya secara materi dan intelektual layaknya seorang raja.

Bagi yang mau berdiskusi filateli ada whatsapp group bagi Filatelis, email ke: filateli@jepang.com Subject: Filatelis, dengan nama lengkap alamat tanggal lahir dan nomor whatsapp mu, gratis.

*) Penulis adalah peraih medali Vermeil Tematik di Bangkok F.I.P 2013 dan Large Vermeil di Singapore fournation 2016. Sisanya ada beberapa medali pameran filateli dari tahun 2005 - 2012. Magister pendidikan bahasa Inggris, Universitas Lampung

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas