Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Memahami Penerapan dan Cara Kerja Teknologi 'Face Recognition' Sebagai Sistem Keamanan
Teknologi kecerdasan buatan ini sedang ramai-ramainya dibicarakan orang, karena kehadirannya yang sangat mempermudah pekerjaan seseorang.
Editor: Malvyandie Haryadi
Oleh: R. Fauzan Wisnuwardhana P. S
Mahasiswa Program Studi Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan, Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin Universitas Airlangga
TRIBUNNERS - Teknologi saat terus berkembang dengan cepat, begitu juga dengan sistem keamanan digital.
Dalam dunia keamanan digital saat ini pun telah semakin canggih dengan penggunaan Artificial Intelligence (AI) atau yang biasa dikenal sebagai kecerdasan buatan.
Teknologi kecerdasan buatan ini sedang ramai-ramainya dibicarakan orang, karena kehadirannya yang sangat mempermudah pekerjaan seseorang.
Dengan kata lain, AI juga memberikan kontribusi banyak kontribusi di dalam kehidupan manusia.
Selain mempermudah, AI juga dapat digunakan untuk memberi rasa aman bagi manusia dan masyarakat.
Salah satu contoh penggunaan teknologi kecerdasan buatan adalah Face Recognition, Face Recognition ini menggunakan kecerdasan buatan untuk memindai dan mengidentifikasi data yang ada di database.
Tulisan ini dimaksudkan untuk memperkenalkan sekilas tentang teknologi AI dan prospek ke depannya bagi masyarakat, utamanya tentang kegunaan AI bagi bidang keamanan.
Pada tulisan ini, akan disinggung salah satu bagian dari AI dan penggunaannya sehari-hari yang biasa ditemui, dan bahkan tidak disadari bahwa masyarakat telah menggunakannya.
Cara kerja
Secara umum, Face Recognition merupakan sistem identifikasi keamanan yang berbasis biometrik.
Face Recognition dianggap lebih efektif dibanding dengan teknologi biometrik lainnya, karena hanya dengan melihat wajah saja kita sudah dapat terverifikasi oleh sistem.
Namun, tidak serta-merta data kita berada dalam database, kita harus menginputkannya terlebih dahulu.
Jadi sebelum kita menggunakannya pasti kita harus mengisikan data kita agar tercatat dalam database dan dapat terverifikasi oleh sistem.