Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Dukungan Sosial Berkontribusi Meningkatkan Kesehatan Fisik dan Psikologis Penderita Gagal Ginjal
Dukungan sosial berupa bantuan finansial, bantuan sandang pangan dan kebutuhan dasar pasien gagal ginjal kronis mempengaruhi kualitas hidup pasien
Editor: Eko Sutriyanto
Dukungan tersebut mampu meningkatkan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis sehingga kemampuannya untuk mau pulih dari kondisinya atau resiliensi juga meningkat sehingga, kualitas hidup dan resiliensi pasien ditentukan oleh bagaimana dukungan sosial didapatkan oleh si pasien karena adanya korelasi antara kualitas hidup dan resiliensi pada pasien gagal ginjal kronis tersebut.
Selain dari dukungan keluarga, dukungan sosial berupa bantuan finansial, bantuan sandang pangan, dan kebutuhan dasar pasien gagal ginjal kronis juga mampu mempengaruhi kualitas hidup pasien.
Dari pemaparan hal yang menjadi dasar serta hubungan yang berkaitan antara social support dengan pasien pengidap penyakit gagal ginjal akut.
Dari semua hal yang sudah dijelaskan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan positif antara gagal ginjal dan social support.
Penderita gagal ginjal dapat mengalami tekanan hingga kecemasan dan depresi karena masalah keuangan, perubahan fisik yang tidak memungkinkan untuk bekerja seperti semula, hingga merasa menjadi beban.
Dukungan keluarga dapat sangat membantu kesehatan fisik serta psikologis dari penderita gagal ginjal, dukungan keluarga dapat diberikan dalam beberapa bentuk seperti, dukungan emosional, dukungan informasi, dan dukungan instrumental.
Selain itu, dari penelitian yang telah dilakukan memaparkan hasil yang menunjukkan bahwa social support ini dibutuhkan bagi mereka yang mengalami gagal ginjal, terutama dalam hal yang berkaitan dengan kualitas hidup, kepatuhan, taraf resiliensi, kualitas, penerimaan diri, dan mekanisme koping pada pasien.
*) Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang dibuat Stefanus Bayu Setyanugra, Vesyandio Daffa Fahreza, Alberta Hanni Prakusya, Chrystania Stevie Angelica, Vanessa Audia Handoko, Ariadne Giovanni Teresa Siswanta
*) Merupakan tugas kelompok mata kuliah Psikologi Kesehatan dengan dosen pengampu Dr Aquilina Tanti Arini