Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Potensi 'Tsunami Politik' Bisa Terjadi Pasca-Mundurnya Mahfud Jika Jokowi Tak Lakukan Prasyarat Ini

OCB merupakan konsep yang menekankan pada perilaku ekstra-role individu di dalam organisasi, sebut saja pasca Prof Mahfud MD meninggalkan Kabinet.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Potensi 'Tsunami Politik' Bisa Terjadi Pasca-Mundurnya Mahfud Jika Jokowi Tak Lakukan Prasyarat Ini
Tribunnews.com/Lusius Genik/Abdi Ryanda Shakti
Dr. KRMT Roy Suryo, M.Kes - Pemerhati Telematika, Multimedia, AI & OCB 

Oleh: Dr. KRMT Roy Suryo, M.Kes - Pemerhati Telematika, Multimedia, AI & OCB

TRIBUNNERS - Sesuai dengan kapasitas yang bukan lagi seorang Politisi (setelah hampir 4 tahun mundur dari Parpol), tulisan ini memang sesuai dengan Kajian Disertasi Doktor saya soal OCB (Organizational Citizenship Behavior).

Hari ini Prof Mahfud MD (Cawapres 03) secara terbuka di depan media telah resmi mengumumkan rencana pengunduran dirinya selaku Menteri Koordinator Politik Hukum & Keamanan.

Sikap ini disebutnya sebagai azas tidak "tinggal gelanggang colong playu" (Jawa) yang secara singkat artinya adalah "melarikan diri dari tanggung jawab, atau mundur tanpa pamit".

Misalnya saja, ada beberapa orang yang secara tidak jelas (di) mundur (kan) -dicabut KTAnya misalnya- karena tidak secara ksatria berani bertanggung jawab meski sudah jelas-jelas beda arah politiknya.

Orang-orang semacam ini dengan kata lain adalah pengecut atau bahkan disebut "Malin Kundang" karena mengkhianati yang sudah membesarkannya.

Secara etika ketimuran dan fatsun organisasi, sikap Prof Mahfud MD ini sangat layak diapresiasi dan (selayaknya) diikuti juga oleh para Capres atau Cawapres lainnya yang sampai saat ini masih memegang jabatan publik.

Berita Rekomendasi

Apalagi jika Jabatannya tersebut dulu diusung oleh Partai yang saat ini sudah ditinggal (gelanggang) olehnya dgn cara mlayu (berlari, seperti orang yg habis "nyolong' / mencuri), ini filosofinya.

Sikap orang-orang yang tidak mundur ini memang memalukan, karena disamping tidak ksatria juga secata terang benderang menyalahgunakan posisinya untuk tetap menggunakan fasilitas negara guna tujuan politiknya.

Namun bagaimana sebenarnya Organisasi (dalam hal ini Kabinet) yang ditinggalkan oleh Prof Mahfud MD ini kemudian bisa tidak goyang/terpengaruh akibat pengunduran dirinya?

Apalagi santer terdengar kabar kalau beberapa Menteri lain juga akan mengikuti jejak beliau, meski hingga saat ini kabar tersebut masih simpang siur aliaa belum tegas dilakukan.

Dengan kata lain mereka belum berani bersikap ksatria sebagaimana sikap Prof Mahfud MD.

Padahal konon disebut-sebut suasana di dalamnya sudah tidak kondusif lagi, karena seperti misalnya ada Program Bantuan Sosial tetapi justru bukan diberikan oleh Menteri Sosialnya, atau urusan Pertanian tetapi diberikan oleh bukan Menteri Pertanian.

Sangat karut marut memang sebenarnya situasi yg sekarang terjadi, ditambah urusan mikro dilakukan secara makro, demikian juga sebaliknya.

Halaman
123
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas