Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

AS Pasang Rudal Jarak Jauh di Filipina, Target Berikutnya di Kalimantan

AS telah menempatkan sistem rudal jarak menengah dan jauh Typhoon di Pulau Luzon, Filipina.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in AS Pasang Rudal Jarak Jauh di Filipina, Target Berikutnya di Kalimantan
PLA
Rudal balistik China. 

AS merasa superioritasnya terancam. Tidak hanya di Asia, kemerosotan hegemoni AS juga tergerus di Afrika, Timur Tengah, dan sebagian Amerika Selatan.

Kapal-kapal Amerika Serikat di perairan Laut China Selatan, berdekatan dengan teluk Filipina.
Kapal-kapal Amerika Serikat di perairan Laut China Selatan, berdekatan dengan teluk Filipina. (AFP)

Sebagian di Pasifik, China juga dianggap telah melebarkan pengaruh ke negara-negara kecil Pasifik Selatan, dan itu dirasa membahayakan dominasi AS.

Masalah Taiwan, yang sudah berlangsung sekian lama, hanya alasan klasik yang mungkin secara strategis jadi dalih kuat AS untuk memperkuat kehadirannya di Asia.

Beijing menganggap Taiwan adalah satu di antara provinsinya yang mandiri di daerah sangat luas yang dimiliki China.

Kebijakan politik AS adalah mengakui ‘Satu China’, tapi ambiguitas mereka adalah mempersenjatai Taiwan guna antisipasi jika pasukan Beijing merebut pulau itu.

China pada titik sekarang ini, memang sudah memasuki fase luar biasa mengimbangi hegemoni dan kekuatan militer AS.

Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) sudah memiliki tiga kapal induk, satu eks Soviet dan dua terbaru dibangun industri militer China secara mandiri.

Berita Rekomendasi

Kapal fregat, kapal jelajah, kapal perusak China juga dibangun secara mandiri dan jumlahnya banyak. Begitu pula kekuatan darat mereka seperti tank, roket ganda, lapis baja dan lain sebagainya.

China sudah memproduksi rudal hipersonik berkemampuan nuklir. Jet-jet tempur termodern China setara jet tempur F-35 dan F-22 Raptor milik AS.

Pesawat intelijen, pesawat angkut, dan helikopter angkut maupun tempur buatan China sudah menyamai skuadron udara AS.

Jumlah personil militer China lebih banyak ketimbang yang dimiliki AS, dilengkapi aneka persenjataan modern, termasuk drone dan robot tempur.

Pembeda paling menyolok, kekuatan militer China ini belum teruji di medan tempur sebenarnya. Sebaliknya, pasukan AS sudah sangat terlatih di berbagai jenis medan pertempuran.

Jumlah pangkalan militer AS di luar negeri juga belum bisa ditandingi kekuatan manapun, termasuk China. Begitu pula jumlah armada kapal induk, AS masih lebih superior.

Meski sejak lama memiliki kedekatan dengan Australia dan Selandia Baru, AS bersama Inggris memformalkan aliansi mereka dalam AUKUS.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas