Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Ini Skenario Setelah Iran Menggempur Israel

Iran meluncurkan 200 rudal balistik ke Israel sebagai balasan atas pembunuhan Ismail Haniyeh dan Sayyid Hassan Nasrallah.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Ini Skenario Setelah Iran Menggempur Israel
Ist
Rudal balistik Iran diluncurkan ke Israel. 

Jauh lebih banyak rudal yang sampai ke sasaran, dan sedikit terlihat penampilan sistem pertahanan Kubah Besi atau Iron Dome Israel.

Dua target yang diincar Iran adalah markas besar Mossad, dinas intelijen Israel yang dianggap paling bertanggungjawab atas berbagai pembunuhan di luar negeri.

Kedua, Pangkalan Udara Nevatim, markas armada jet tempur F-15 dan F-35 yang digunakan untuk menggempur Gaza, Lebanon, hingga serangan jarak jauh ke Yaman dan Suriah.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menyatakan, Iran menggunakan pasal 51 Piagam PBB sebagai dasar hukum untuk memberi balasan ke Israel.

“Target kami infrastruktur dan fasilitas militer terkait penghancuran Gaza dan Lebanon,” kata Arraghchi sembari menyebutkan Teheran bersabar selama berbulan-bulan demi gencatan senjata di Gaza.

Setelah dirasa Israel tidak punya niat baik menghentikan perang, Iran memilih untuk bertindak lebih kuat.

Dalam pernyataan terbaru merespon serangan Iran, juru bicara Kemenlu Amerika Serikat, Mike Miller, membantah Iran telah memberitahu rencana aksinya lewat saluran diplomatik.

BERITA REKOMENDASI

Kantor berita Reuters menyebutkan berdasar keterangan diplomat senior Iran, Teheran telah memberitahu pihak Amerika Serikat sebelum rudal-rudal balistik Iran diluncurkan.

“Pernyataan itu mutlak palsu. Kami tidak menerima peringatan apapun dari pemerintahan (Iran) mereka akan melakukan serangan,” kata Miller saat brifing media di Washington.  

Sementara juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, memastikan sanksi ketat Amerika Serikat ke Iran tidak akan berubah dan akan terus dilanjutkan.

Sedangkan Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat, Jake Sulllivan mengancam Iran akan menerima konsekuensi atas serangan ini.

“Kami akan membuat lebih terang lagi, sejumlah konsekuensi akan diterima Iran atas serangan ini, dan kita akan bekerjasama dengan Israel,” kata Jake Sullivan.

Pernyataan terbaru Jake Sullivan ini menggambarkan, Amerika Serikat ada dalam posisi yang memang tidak bisa memberi solusi politik.

Washington tegas di posisi memihak dan membela rezim Israel, dalam kondisi apapun. Ini yang menyebabkan konflik Timur Tengah tidak pernah dan tidak bisa berakhir.

Halaman
1234
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas