Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Rekor Jabatan Unik Seorang Mayjen TNI Syafrial
Sejak berkarier di militer, lulusan Akmil 1990 ini ternyata pernah menduduki jabatan yang sama sebanyak dua kali, di dua masa waktu yang berbeda.
Editor: Malvyandie Haryadi
Atau lebih jelasnya, nama Syafrial tercatat sebagai Pangdam XVI/Pattimura ke-24 dan Pangdam XV/Pattimura yang ke-1.
Adapun Pangdam yang sekarang, Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo menjadi Pangdam XV/Pattimura yang ke-2.
Pasca sertijab ke penggantinya, Mayjen Syafrial ternyata mendapat penugasan kembali sebagai Kas Kostrad terhitung mulai tanggal 11 September 2024 sebagai Kaskostrad ke-49 menggantikan Mayjen TNI Ilyas Alamsyah Harahap. Adapun kali ini, Pangkostrad dijabat Letjen TNI Mohamad Hasan.
Begitulah, ada banyak jenderal di Indonesia, tapi rasanya tidak ada yang menjalani rotasi penugasan seunik Syafrial.
Kenangan Doni Monardo
Di antara sekian banyak senior, Syafrial memiliki catatan khusus kepada Letjen TNI Purn Doni Monardo (alm).
Pasalnya, bukan semata karena sama-sama berasal dari Sumatera Barat, tetapi terkesan karena pernah terlibat dalam satu institusi dan pekerjaan yang sama.
“Pak Doni almarhum, menjabat Pangdam XVI/Pattimura antara 2015 sampai 2017. Nah, saat itu, saya menjabat Komandan Korem atau Danrem 152/Baabullah di Maluku Utara, yang notabene bagian dari teritori Kodam Pattimura yang beliau pimpin,” ujarnya. Doni dikenal sebagai Pangdam dengan program "Emas Hijau dan Emas Biru".
Menurut Syafrial, selama bertugas, Pangdam Doni Monardo selalu turun sampai ke semua Kodim yang ada, bahkan sampai ke level Koramil.
“Ketika menjabat Pangdam XVI/Pattimura, saya ingin sekali meniru jejak beliau. Dan Alhamdulillah sampai dengan selesai menjabat Pangdam Pattimura saya sudah berkunjung, melihat secara langsung dan bertatap muka dengan prajurit dihampir semua satuan, mulai Korem 151 Binaiya, Korem 152 Baabullah beserta jajaran Kodimnya dan Brigif 27 Nusa Ina serta seluruh Batalyon jajarannya. Termasuk sebagian besar Koramil yang berada di Pulau terluar yang menjadi tanggung jawab Kodam Pattimura sudah saya kunjungi,” kata Pangdam Syafrial yang menfokuskan program programnya dengan tag line berbasis budaya Maluku: Basudara Pattimura, Ale Rasa Beta Rasa.
Perjumpaan dengan seniornya itu kembali terjadi sekitar tahun 2019, dalam posisi yang berbeda. Doni Monardo sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), dan Syafrial sebagai Kasdam II/Sriwijaya.
Kodam II/Sriwijaya merupakan komando kewilayahan pertahanan militer yang meliputi provinsi Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, dan Lampung. Penulis yang saat itu menjabat sebagai tenaga ahli BNPB kerap berinteraksi dengan Syafrial khususnya urusan bencana dan karhutla.
“Saat itu terjadi kebakaran hutan di wilayah kami. Pak Doni bersama pasukan BNPB turun tangan. Di situlah saya dan pasukan Sriwijaya ikut berjibaku membantu pemadaman Karhutla di area kami. Ahamdulillah, saya hafal betul karakter kepemimpinan beliau. Jadi kami dan pasukan all out memadamkan karhutla,” kenang Syafrial.
Syafrial dan Jusuf Kalla