News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Resesi Ekonomi

Menkeu Klaim RI Lebih Baik dari Negara Lain soal Resesi, Ekonom Indef: ''Jangan Over Optimis''

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bhima Yudhistira Adhinegara

Beberapa diantaranya adalah ekonomi Thailand Malaysia dan Filipina.

Thailand diperkirakan terkontraksi minus 9,3 persen pada kuartal III 2020, sedangkan Malaysia dan Filipina masing-masing terkontraksi minus 4,5 persen dan minus 6,3 persen.

"Kita relatif dalam resesi yang cukup baik, meskipun ini tentu tidak membuat kita terlena, kita tetap berusaha untuk mengembalikan perekonomian kita kepada zona positif," kata Sri.

Apa Itu Resesi?

Melansir Forbes, 1 September 2020, resesi merupakan penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan, berlangsung selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

Para ahli menyatakan, resesi terjadi ketika ekonomi suatu negara mengalami produk domestik bruto (PDB) negatif, tingkat pengangguran meningkat, penjualan ritel turun, serta ukuran pendapatan dan manufaktur menyusut dalam jangka waktu yang lama.

Sementara itu, Pengamat Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menjelaskan, secara teoritis suatu negara dikatakan resesi, salah satunya disebabkan pertumbuhan ekonomi dua kuartal berturut-turut berada di nilai minus.

Indikator lain suatu negara mengalami resesi ada pada inflasi dan nilai kurs rupiah.

Apa penyebab resesi?

Ada lebih dari satu penyebab untuk memulai resesi, dari guncangan ekonomi yang tiba-tiba hingga dampak inflasi tak terkendali.

Berikut beberapa pendorong utama terjadinya resesi:

1. Guncangan ekonomi yang tiba-tiba

Guncangan ekonomi merupakan masalah kejutan yang menimbulkan kerusakan finansial serius.

Wabah virus corona yang mematikan ekonomi seluruh dunia, menjadi contoh terbaru dari gunccangan ekonomi yang tiba-tiba.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini