News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Kedelai tak Terkendali

Mengapa Kasus Mogok Perajin Tempe Tahu Terjadi Berulang-ulang dan Petani Enggan Tanam Kedelai?

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerja membersihkan peralatan produksi pada hari pertama mogok produksi dan jualan tahu dan tempe di kawasan Sentra Pengrajin Tahu dan Tempe Cibuntu, Jalan Aki Padma, Kelurahan Babakan, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (21/2/2022). Libur produksi dan jualan yang dilakukan para pengrajin yang tergabung dalam Paguyuban Tahu - Tempe Jawa Barat terhitung dari 21 hingga 23 Februari 2022 tersebut sebagai dampak dari kenaikan harga bahan baku kedelai yang sudah menembus harga Rp 11.200 - Rp 11.500 per kg. Aksi ini juga sekaligus sebagai pemberitahuan kepada konsumen naiknya harga tahu dan tempe sebesar 10 hingga 15 persen. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Presiden Jokowi bahkan sempat menjanjikan Indonesia bisa swasembada kedelai, namun realitanya masih jauh panggang dari api. Impor kedelai terpaksa harus dilakukan mengingat produksi kedeai lokal selalu jauh dari kata cukup.

Produksi kedelai lokal masih berada di bawah 800.000 ton, sementara kebutuhan kedelai domestik setiap tahunnya berkisar di atas 2 juta ton.

Dikutip dari Harian Kompas, selain upaya mendongkrak produktivitas, tantangan lain yang dihadapi petani kedelai adalah terkait jaminan harga dan penyerapan hasil panen.

Ketua Gabungan Kelompok Tani Pangudi Makmur Desa Belor, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Abdul Aris (56) berpendapat, petani di wilayahnya biasanya menanam kedelai sekali dalam setahun.

Baca juga: Tahu dan Tempe Hilang di Pasar, Pedagang di Bekasi Berharap Pemerintah Bersikap

Sementara di dua musim lain, petani menanam padi. Akan tetapi, petani kerap menghadapi harga jual yang kurang optimal. Pada 2021, misalnya, harga jual kedelai Gepak Ijo atau varietas paling banyak yang ditanam petani mencapai Rp 9.000 per kilogram (kg).

”Padahal, idealnya di atas Rp 10.000 per kg. Paling sulit saat panen raya karena harga kedelai (di petani) jatuh sampai ke Rp 6.000-Rp 7.000 per kg.

Perajin tempe di Tugu Cimanggis, Kota Depok, bernama Yuti Haryanto (26), memutuskan menunda resepsi pernikahan dengan calon istrinya lantaran harga kedelai yang terus membumbung selama dua minggu terakhir. (Warta Kota)

Itu jadi kendala yang membuat petani kurang tertarik menanam kedelai,” kata Aris. Kedelai lokal juga dikembangkan di Desa Cibulan, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Petani menanam varietas Grobogan dan Anjasmoro di lahan bekas galian C.

Kepala Desa Cibulan Iwan Gunawan menyatakan, salah satu kendala dalam budidaya kedelai ialah sulitnya menjemur saat musim hujan.

Dari segi harga, saat ini sebenarnya sudah relatif baik, yakni sekitar Rp 10.000 per kg. Ia meyakini, budidaya yang baik akan menghasilkan kedelai berkualitas yang bahkan lebih baik dibandingkan dengan kedelai impor.

Baca juga: Tahu dan Tempe Hilang di Pasar, Pedagang di Bekasi Berharap Pemerintah Bersikap

”Sekarang tinggal kesadaran masyarakat serta pembiasaan saja. Sosialisasi mesti terus digencarkan. Saya pikir lonjakan harga kedelai impor menjadi momentum bagi kedelai lokal,” ujar Iwan.

Selama ini, kedelai lokal selalu kalah bersaing dengan kedelai impor, khususnya dari sisi harga. Kedelai impor lebih murah dibandingkan dengan kedelai lokal dan porsinya makin besar dalam struktur pemenuhan kebutuhan kedelai nasional. Namun, kini harga kedelai impor umumnya lebih tinggi dibandingkan kedelai lokal.

Produktivitas rendah

Guru Besar Bidang Pangan, Gizi, dan Kesehatan IPB University sekaligus Ketua Forum Tempe Indonesia Made Astawan mengatakan, produktivitas kedelai di Indonesia berkisar setengah dari produktivitas kedelai di AS.

"Selain itu, keuntungan per hektar di tingkat petani masih lebih kecil dibandingkan dengan jagung ataupun padi. Akibatnya, petani memprioritaskan lahannya untuk menanam jagung dan padi,” ujar Made dikutip dari Kontan.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini