Adanya pemalsuan minyak goreng terungkap setelah pengusaha kerupuk di Kudus menjadi korban.
Pengusaha ini mengaku mendapatkan barang palsu yang disebut penjualnya sebagai minyak goreng curah.
Barang itu ditawarkan dengan harga lebih murah dari yang beredar di pasaran.
Korban Minyak Goreng Palsu
Kakak beradik pengusaha kerupuk di Desa Cendono, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, ditipu oleh penjual minyak goreng.
Bukannya minyak goreng yang didapat Musmiah (58) dan Siti Mutoharoh (45).
Sebanyak 25 jeriken yang mereka pesan justru berisi air.
Harga minyak goreng curah yang ditawarkan oleh penjual itu lebih murah ketimbang harga di pasaran.
Penjual itu membanderol Rp 16.500 per kilogram, sedangkan harga pasaran di Kudus mencapai Rp 18.000 per kilogram.
Mereka tertarik karena harganya lebih murah.
Sebelumnya, Musmiah dan Siti sudah tiga kali memesan minyak goreng ke penjual itu.
Tiga kali transaksi, kakak beradik itu selalu mendapat minyak goreng asli.
Namun, di pemesanan keempat, Musmiah dan Siti ditipu.
Dari 21 jeriken yang dibeli Siti, 20 di antaranya berisi minyak goreng palsu. Air tersebut berwarna kuning seperti kuah kaldu atau soto. Hanya satu jeriken yang berisi minyak goreng asli.