News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Imbangi Sanksi Barat, Rusia Siap Bangun Fasilitas Penyimpanan Minyak dan Outlet Ekspor Baru

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Tusia Vladimir Putin tetap mengharuskan Uni Eropa membayar gas yang dibelinya dari Rusia dengan rubel. Foto Presiden Vladimir Putin di jaringan pipa gas Rusia di Vladivostok, 2011.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Rusia dilaporkan sedang mengerjakan rencana untuk membangun fasilitas penyimpanan minyak dan outlet ekspor baru, yang dapat mengimbangi sanksi Barat yang telah menghambat penjualan minyaknya.

Rusia sedang berjuang untuk menjual minyak mentah dan produk minyaknya, karena sanksi dari pihak Barat telah memperumit pembiayaan kesepakatan perdagangan dan penyewaan kapal. Sementara itu, pada bulan lalu Amerika Serikat telah memberlakukan larangan impor minyak dari Rusia.

Baca juga: Dampak Sanksi Barat, Ekonomi Rusia Mulai Masuk Masa Sulit

Sanksi Barat dan kendala logistik, menyebabkan produksi minyak dan gas Rusia turun di bawah 10 juta barel per hari (bph) pada 12 April lalu, ke level terendah sejak Juli 2020. Rusia juga tidak memiliki penyimpanan minyak yang besar, untuk mendukung kepentingan produksi dan ekspor minyaknya.

Wakil Menteri Energi Rusia, Pavel Sorokin mengatakan beberapa perusahaan ikut terlibat dalam proyek pembangunan penyimpanan minyak dan outlet ekspor baru Rusia.

Baca juga: Zelenskyy: Dunia Harus Beri Sanksi Rusia Soal Upaya Pendudukan Rubel di Ukraina Selatan

“Beberapa perusahaan telah terlibat dalam proyek semacam itu dan telah mengimplementasikannya.” ungkap Sorokin, yang dilansir dari Reuters.com.

Pada pertemuan terpisah di majelis tinggi parlemen Rusia, Sorokin mengatakan Rusia sedang melihat kemungkinan untuk mendirikan infrastruktur tambahan untuk mengekspor minyak di pelabuhan utara Murmansk dan Indiga.

Baca juga: Mata Uang Rusia Rubel Anjlok pada Perdagangan Awal Pekan Ini

Kepala Negara Rusia untuk urusan mineral, Igor Shpurov mengatakan Rusia dapat mendirikan fasilitas penyimpanan di gua-gua garam di bawah tanah, di Siberia Timur, wilayah sungai Volga dan Ural.

Shpurov menambahkan, pembangunan gudang penyimpanan dengan kapasitas 100 juta ton atau lebih dari 700 juta barel itu, dapat memakan waktu pembangunan hingga 4 tahun.

Pada pekan lalu, Presiden Vladimir Putin mengatakan kepada pemerintah untuk mempresentasikan rencana pada 1 Juni nanti, termasuk rencana untuk memperluas infrastruktur transportasi ke negara-negara Afrika, Amerika Latin dan Asia Pasifik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini