Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Munculnya krisis energi, pangan, dan keuangan telah memicu munculnya gejolak inflasi di banyak negara dan mengguncang perekonomiannya.
Fenomena naiknya inflasi ini antara lain terjadi di Sri Lanka, Amerika Serikat, Australia, Turki, Korea, hingga Jepang.
Situasi tersebut membuat negara tertentu seperti Amerika Serikatterancam masuk dalam zona merah resesi ekonomi.
Lantas, apa sebenarnya resesi ekonomi itu? Berikut ulasannya seputar pengertian, penyebab, dan dampaknya bagi perekonomian sebuah negara.
Pengertian Resesi
Di Kamus Besar Bahasa Indonesia, resesi memiliki arti kelesuan dalam kegiatan dagang, industri, dan sebagainya (seolah-olah terhenti); menurunnya (mundurnya, berkurangnya) kegiatan dagang (industri).
Sementara arti resesi yang dikutip dari laman sikapiuangmu.ojk.go.id, yaitu suatu kondisi dimana perekonomian suatu negara sedang memburuk.
Hal ini ditandai dengan adanya penurunan produk domestik bruto (PDB), meningkatnya pengangguran, serta adanya pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.
Namun secara umum resesi sendiri merupakan perlambatan atau kontraksi besar dalam kegiatan ekonomi suatu negara.
Istilah resesi muncul ketika suatu negara mengalami penurunan pada roda perekonomian dalam kurun waktu yang lama.
Baca juga: DPR Ingatkan Menkeu Sri Mulyani Agar Jangan Remehkan Ancaman Resesi Ekonomi
Situasi ini biasanya akan ditandainya dengan melemahnya produk domestik bruto (PDB) selama dua kuartal berturut-turut.
Meski ancaman inflasi berjalan lama namun ancaman ini tak bisa diabaikan begitu saja, lantaran resesi dapat membuat runtuh perekonomian suatu negara, seperti Sri lanka yang baru - baru ini hancur akibat dihantam gejolak resesi .
Penyebab Resesi