News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pakai Pupuk NPK Pelangi, Produksi Bawang Merah Kintamani Naik 41 Persen

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Produk baru PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), NPK Pelangi JOS diklaim terbukti meningkatkan hasil pertanian masyarakat, khususnya tanaman hortikultura melalui uji coba kualitas produk pada program Demonstration Plot (Demplot).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) melalui program Demonstration Plot (Demplot) mencatat panen bawang merah di Desa Songan Kintamani mencapai hasil rata-rata 12 ton per Hektare (Ha) atau naik 41 persen dari sebelumnya.

Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi mengatakan hasil panen kedua membuktikan jika penggunaan pupuk NPK Pelangi JOS sangat cocok bagi tanaman hortikultura.

Menurutnya, pupuk NPK Pelangi dapat menjadi pilihan petani bawang merah Kintamani untuk mendorong produktivitas hasil komoditas.

Baca juga: Ekspansi Bisnis, BUMN Pupuk Ini Bakal Bangun Pabrik NPK di Yordania

"Pada panen kedua ini kita bisa melihat tingginya produktivitas bawang merah, dengan kenaikan hampir dua kali lipat dari hasil panen pertama. Ini membuktikan jika NPK Pelangi JOS sangat cocok untuk tanaman hortikultura maupun pangan dengan karakteristik lahan berbeda," ujar Rahmad dikutip Selasa (30/8/2022).

Dijelaskan Rahmad, NPK Pelangi JOS merupakan produk dengan kombinasi manfaat pupuk anorganik NPK dan pupuk hayati pertama di Indonesia, dan diperkaya mikroba unggul yang dirancang menggunakan teknologi terkini.

Pada produk ini terdapat kandungan hara N,P dan K, serta mikroba yang baik bagi tanah dan tanaman dalam satu produk praktis untuk pengaplikasian.

“Melalui NPK Pelangi JOS, kami mendorong petani agar menjalankan praktik sustainable agriculture. Dimana pupuk ini tak hanya memiliki unsur NPK, tapi juga agen hayati yang berfungsi memperkaya sifat biologis tanah tetap lestari, sehingga lahan terjaga untuk musim tanam selanjutnya," terang Rahmad.

Sepanjang 2022, demplot NPK Pelangi JOS telah diuji Pupuk Kalttim pada berbagai komoditas seperti padi, sawi, jagung, dan kentang di berbagai lokasi.

Di antaranya Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Lampung, Jawa Barat, dan Jawa Timur dengan peningkatan hasil panen rata-rata mencapai 18-55 persen dengan dosis 70 hingga 100 persen.

"Untuk itu kami mengajak petani tidak perlu ragu akan kualitas NPK Pelangi JOS. Jika diaplikasikan dengan perlakuan serta dosis yang tepat, unsur hara akan cepat terurai dan tersedia bagi tanaman sehingga tidak menjadi residu dalam tanah," tambah Rahmad.

Dari panen demplot tahap pertama, efektivitas NPK Pelangi JOS mampu mendongkrak hasil bawang merah Desa Songan sekira 24 persen, dengan hasil rata-rata 10,5 ton/Ha dari sebelumnya maksimal 8,5 ton/Ha.

Baca juga: Kementan Fokus Subsidi NPK dan Urea, Pengamat Paparkan Dasar Pemupukan

Demplot dilaksanakan diatas lahan seluas 0,8 Ha, menggunakan NPK Pelangi JOS 550 Kilogram (Kg) dan Urea Daun Buah 200 Kg/Ha dengan masa tanam 70 hari.

SEVP Operasi Pemasaran Pupuk Indonesia Gatoet Gembiro Nugroho, mengatakan demplot NPK Pelangi JOS ini sebagai bentuk dukungan Pupuk Indonesia Grup terhadap peningkatan produktivitas pertanian Kabupaten Bangli, yang merupakan sentra bawang merah di Provinsi Bali.

Hal ini juga upaya mengantisipasi ketidakpastian harga komoditas di pasaran, sehingga hasil panen masyarakat tetap dapat memiliki daya saing dengan kualitas hasil yang memuaskan.

"Semoga demplot ini menjadi salah satu momentum bagi petani Indonesia khususnya di provinsi Bali, untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional," ucap Gatoet.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini