- Pertalite dari Rp 7.650 rupiah per liter menjadi Rp 10.000 per liter;
- Solar Subsidi dari Rp 5.150 rupiah per liter menjadi Rp 6.800 per liter;
- Pertamax Non Subsidi dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.
Jokowi mengatakan kenaikan harga BBM kali ini menjadi pilihan terakhir untuk tidak membiarkan anggaran subsidi dari dana APBN terus membengkak.
Seperti diketahui, kata Jokowi, anggaran subsidi BBM pada 2022 telah meningkat tiga kali lipat, dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun.
"Saya sebetulnya ingin harga BBM tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN."
"Tetapi anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat dari Rp 152,5 triliun menjadi 502,4 triliun, dan itu akan meningkat terus."
"(Apalagi) lebih dari 70 persen subsidi justru dinikmati oleh orang -orang yang mampu, yakni yang memiliki mobil pribadi."
Ini adalah pilihan terkahir pemerintah (penyesuaikan harga BBM)," kata Jokowi, seperti dikutip dari Kompas TV.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)