Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Plt. Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (Dirjen IKFT) Ignatius Warsito menyampaikan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menyiapkan sejumlah solusi jangka pendek dalam menghadapi ancaman resesi 2023.
"Kita juga menyiapkan kebijakan-kebijakan yang saya pikir sebagai salah satu solusi jangka pendek tiga bulan kedepan di 2023. Itu kan harus juga kita merapatkan barisan," ujar Ignatius Warsito saat ditemui di Gedung Kementerian Perindustrian, Jum'at (25/11/2022).
Warsito mengatakan, terdapat beberapa kebijakan yang diterapkan oleh Kementerian Perindustrian khususnya bagi sektor industri kimia, farmasi dan tekstil.
Baca juga: Resesi Amerika Semakin Nyata, The Fed Sebut Perlambatan Ekonomi Capai Level 50 Persen di 2023
"Instrumennya banyak lah, seperti kita menyusun neraca komoditi. Kita melihat kemampuan industri dalam negeri seberapa jauh untuk bisa menahan dari gelombang resesi ini," ujarnya.
"Kemudian kedua, juga kebijakan substitusi import nya kan salah satu bagian instrumen kita dua tahn terakhir ini. Untuk menjaga pasokan bahan baku dan bahan penolong bia membantu utilitas di sektor IKFT ini," sambung Warsito.
Lebih lanjut, Warsito menambahkan, pihaknya memprediksikan pertumbuhan sektor IKFT di tahun depan sesuai dengan target yang telah ditentukan.
"Ya sebagaimana target yang kita tetapkan, saya pikir yang kita sendiri kontribusi di beberapa subsektor. Ini di kimia, obat tradisional, farmasi, kan growth nya cukup signifikan ya. Setidaknya sama seperti tahun 2022 untuk tahun 2023," ucapnya.
"Karena tidak semua peta yang kita laukan tahun 2022 ini refleksinya 2023. Karena semua bicara optimis tapi timing nya yang kita lihat menjadi suatu bukti bahwa kita masih bisa bertahan," sambungnya.