Nah, jika tetap pada mekanisme pasar dengan asumsi harga GOTO terus turun hingga ke level terendah di Rp 50, maka tingkat penurunan hanya Rp 73 saja.
Lagi pula, intervensi bursa dengan suspensi justru malah bisa menimbulkan kepanikan pasar.
"Setelah mentok, nggak akan turun lebih rendah lagi. Pengaruhnya ke IHSG jadi nggak signifikan karena penurunan paling gede sudah terlewati," terang Teguh.
GOTO bisa jadi Gocap?
Pertanyaan berikutnya, kemana arah saham GOTO? Jika terus anjlok, bisa turun sampai sejauh mana? Untuk menjawab pertanyaan ini, Teguh enggan menerka. Namun, ada skenario yang bisa dicermati.
Menurut Teguh, peluang saham GOTO terus terjun hingga ke level gocap bisa saja terjadi. Maraknya transaksi di pasar negosiasi dengan "harga obral" justru bisa menyeret saham GOTO untuk turun semakin dalam.
Baca juga: DPR Buka Kemungkinan Panggil Bos Telkom dan Telkomsel Terkait Polemik Investasi di GOTO
Sebagaimana diketahui, sejak periode penguncian atau lock up saham dibuka pada 1 Desember 2022, marak terjadi transaksi saham GOTO di pasar negosiasi. Ini juga seiring dengan program opsi saham karyawan dan konsultan (shares option program).
Transaksi penjualan sebanyak 5,7 miliar saham yang diterbitkan GOTO bahkan sempat menyentuh harga rata-rata Rp 2 per saham.
Harga yang sangat murah, jauh di bawah harga di pasar reguler, justru bisa membuat tekanan jual semakin besar.
"Beli di harga bawah, berbeda dengan investor publik yang beli di harga atas. Dengan modal itu, dijual pada harga Rp 50 sekalipun ya tetap untung," imbuh Teguh.
Pada skenario yang lain, ada peluang saham GOTO berbalik arah untuk menguat. Selain dari sisi strategi bisnis, Teguh menilai perlu upaya dari jajaran manajemen GOTO untuk meyakinkan publik bahwa kondisi dan prospek perusahaan masih baik.
Meski begitu, Teguh menyarankan pelaku pasar untuk mempertimbangkan jual, memangkas peluang rugi yang lebih dalam lagi. "Karena sejak awal pun seharusnya belum saatnya ada di bursa," tandas Teguh.
Dihubungi terpisah, Analis Samuel Sekuritas Indonesia, Muhammad Farras Farhan mengungkapkan saat ini saham GOTO sedang dilanda aksi jual.
"Tapi sepertinya hal ini tidak mencerminkan fundamentalnya dan hanya fear semata," kata Farras.