TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung meneken penandatanganan Head of Agreement (HoA) dengan Perumda Dharma Jaya untuk kerjasama pengelolaan cold storage berkapasitas 5.000 ton di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur.
Direktur Utama PT JIEP, Landi Rizaldi Mangaweang, menjelaskan inisiatif pembangunan cold storage tersebut merupakan upaya menangkap peluang dari meningkatnya kebutuhan fasilitas pada sistem rantai pendingin (cold chain) di Indonesia khususnya di DKI Jakarta.
Baca juga: JIEP Dukung Rencana Kementerian BUMN dan Pemprov DKI Tata Ulang Kawasan Industri Pulogadung
Lonjakan kebutuhan cold chain tersebut terjadi seiring dengan peningkatan aktivitas logistik di Indonesia akibat pandemi Covid-19 selama 2 tahun terakhir ini.
"Cold storage ini merupakan wujud konkret kami di PT JIEP dalam menjawab tantangan usaha dengan terus berinovasi menghadirkan produk-produk terbaik yang memiliki supply & demand yang tinggi atas kebutuhan fasilitas pada sistem cold chain di DKI Jakarta," ujar Landi di sela penandatanganan HoA di Jakarta, Kamis (22/12/2022).
Pembangunan cold storage di Kawasan Industri Pulogadung ini mendapat dukungan kuat Asisten Perekonomian dan Keuangan Setda Provinsi DKI Jakarta, Sri Haryati dan Kepala Badan Pangan Nasional (BPN) Arief Prasetyo Adi.
Sri Haryati mengatakan pemenuhan ketersediaan pangan di DKI Jakarta selalu menjadi fokus utama dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Karena itu, rencana pembangunan cold storage di Kawasan Industri Pulogadung berkapasitas besar ini patut mendapat apresiasi dan dukungan demi mendukung ketersediaan pangan untuk masyarakat DKI Jakarta.
Kepala BPN Arief Prasetyo Adi menyatakan, kehadiran cold storage berkapasitas besar ini akan mampu menjaga ketersediaan pangan di DKI Jakarta maupun kebutuhan pangan nasional.
Pembangunan cold storage ini akan dimulai pada kuartal I 2023 dan diperkirakan mulai beroperasi pada akhir tahun 2023 dengan pengelolaan yang akan dijalankan secara sinergis oleh PT JIEP bersama Perumda Dharma Jaya.