“Berdasarkan penyelidikan, kami mengidentifikasi 39 nama yang tergabung dalam grup tersebut, otomatis seluruhnya gugur, dan bukan hanya digugurkan namun juga kami blacklist agar ke depannya tidak dapat mengikuti seluruh program lainnya yang dilakukan Kementerian BUMN dan BUMN,” ujar Tedi.
Bentuk kecurangan lain yang ditemukan sistem di luar aktivitas di atas juga akan mendapatkan sanksi serupa, otomatis gugur dan di blacklist.
Sebelumnya diberitakan, perbincangan mengenai hal itu viral di Twitter sampai-sampai para warganet me-mention Erick Thohir selaku Menteri BUMN.
Mulanya, seorang pengguna Twitter di bawah ini menanyakan kepada akun @hrdbacot mengenai kecurangan tes BUMN.
Dalam utasnya itu ia membagikan sejumlah bukti kecurangan yang dilakukan oleh grup bimbingan belajar.
Ia membagikan sebuah tangkapan layar grup WhatsApp yang diduga berisi jawaban dari tes Bahasa Inggris.
Baca juga: Login rekrutmenbersama.fhcibumn.id, Simak Cara Daftar dan Jadwal Lengkap Rekrutmen BUMN Batch 2
Bahkan para peserta bimbingan belajar itu bisa mengikuti grup sesuai dengan perusahaan BUMN yang diminati.
Kemudian ada seorang pengguna akun lain membalas cuitan tersebut dengan membongkar sosok pemilik bimbingan belajar tersebut.
Nama pemilik bimbingan belajar bernama EduCV itu adalah Maulana Yusuf Hanafi, yang diduga seorang pegawai BUMN.
Dalam profil LinkedIn miliknya, pria tersebut diketahui sebagai salah satu pegawai Pertamina di Pekanbaru, Riau.
Dugaan kecurangan joki tes BUMN tersebut membuat kesal para warganet dan para peserta lainnya.