Demi tercapainya goal yang diharapkan, maka relasi yang baik dengan stakeholder juga harus dikelola dengan baik.
Wamen Tiko mengatakan, sebagian besar BUMN transportasi di Tanah Air memiliki rekam jejak yang cukup baik dalam aspek keselamatan (safety), dimana hal ini menjadi budaya perusahaan yang utama.
Dimana setiap BUMN, menghadirkan layanan prima yang tetap memprioritaskan aspek keselamatan.
Transformasi di BUMN tentu membutuhkan figur dan karakter yang kuat sebagai leader.
"Sikap dan karakter kuat yang harus dimiliki, kuncinya sabar dan tidak kenal lelah. Sebagai leader, dituntut konsisten, persisten, emphati dan sabar. Ini penting," pungkasnya.
ASDP dibawah kepemimpinan Ira Puspadewi telah melakukan transformasi digital secara menyeluruh dan menghasilkan kinerja positif bahkan di periode pandemi Covid-19.
Tahun lalu, ASDP telah menuntaskan program digitalisasi pembayaran tiket penyeberangan dari total target 17 pelabuhan di seluruh Indonesia yang menerapkan transaksi secara Non-tunai (cashless).
Selain itu, perusahaan berhasil mencatatkan tren pertumbuhan kinerja keuangan yang positif dari tahun ke tahun.
Pada 2016, laba bersih ASDP tercatat baru Rp 233,413 miliar, kemudian meningkat menjadi Rp 269,263 miliar pada 2017, lalu turun sedikit Rp 255,633 miliar pada 2018.
Laba ASDP melonjak lagi menjadi Rp 318,104 miliar pada 2019, turun karena pandemi menjadi Rp 181,147 miliar pada 2020, dan melesat menjadi Rp 326,301 miliar pada 2021.