Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kejahatan phising kembali ramai jadi perbincangan warganet di Twitter, setelah seorang nasabah bank nasional di Kota Surakarta, Jawa Tengah, mengaku menjadi korban hingga saldo rekeningnya senilai Rp 378.251.748 raib.
"Secara umum saya dapat katakan, bahwa tentu kami sebagai pengawas melakukan fungsinya sebagai supervisi dengan ketat ya," ujar Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar di sela Fintech Policy Forum di Pakarti Centre Building, Jakarta, Selasa (16/5/2023).
Mahendra secara tegas meminta kepada bank yang bersangkutan untuk serius dalam menangani gangguan layanan.
"Melihat hal-hal tadi, mencermatinya, dan minta kepada bank terkait untuk benar-benar memperhatikan dan memberikan perlindungan kepada nasabah dan konsumen masyarakat secara menyeluruh," katanya.
Menurut dia, perbaikan layanan oleh manajemen bank bersangkutan menjadi proses yang sudah dilakukan secara maksimal demi melindungi para nasabah.
"Saya lihat ini berlangsung sebagai satu proses, jadi tentu lebih tepat kita melihatnya sebagai upaya, apakah dilakukan semaksimal mungkin, dan sejauh ini saya tidak punya pandangan lain kecuali itu," ujarnya.
Baca juga: Cegah Rush, OJK Minta BSI Kembalikan Kepercayaan Nasabah Pasca Serangan Ransomware
"Saya berharap, apa yang dilakukan bisa cepat mengatasi persoalan-persoalan yang timbul, sehingga pada gilirannya bisa berfungsi dengan optimal dalam memberikan pelayanan maupun perlindungan kepada nasabahnya," kata Mahendra.