"Terpenting adalah koordinasi dengan daerah karena selama ini harga-harga kebutuhan pokok banyak juga domainnya di daerah. Ini yang kita pastikan berjalan dengan baik," kata Jerry.
Harga Pakan
Adapun untuk penyebab di balik kenaikan harga telur ayam ini, Jerry tak ingin gegabah menyebut kenaikan harga telur ayam disebabkan oleh harga pakan ternak yang mahal.
Ia mengatakan, kenaikan harga pakan ternak belum tentu memberi dampak pada bahan pokok.
"Kita lihat dulu. Harga pakan ternak yang naik kan belum tentu memberikan efek kenaikan juga kepada bahan pokok," ujarnya.
Kenaikan harga pakan ternak ini, kata Jerry, harus dipantau secara menerus, tak bisa hanya sesekali.
"Makanya ini mesti kita lihat, karena melihat ini kan mesti ga bisa sekali-sekali, harus terus-menerus. Harus continue," ujarnya.
Harga di Pasaran Naik
Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) menyayangkan harga telur di pasaran yang terus naik.
Menurut Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI, Reynaldi Sarijowan, tidak ada upaya dari pemerintah untuk menurunkan harga telur yang naik ini.
"Tidak terdapat upaya melakukan penurunan harga telur, sehingga harga telur secara nasional naik," katanya dalam keterangan yang diterima Tribunnews, Kamis (18/5/2023).
Catatan dari IKAPPI menyebut bahwa harga telur di Jabodetabek berada pada kisaran Rp 31 ribu-34 ribu per kilogram. Harga tersebut telah naik dari Rp28 ribu.
Bahkan, kata Reynaldi, harga telur di luar pulau Jawa jauh melampaui harga di Jabodetabek.
"Tepatnya di wilayah timur Indonesia, harga telur mencapai Rp38 ribu per kilogram, malahan lebih dari Rp40 ribu per kilgoram," ujarnya.