Sementara itu sentimen internal yang memengaruhi rupiah, yakni pemulihan ekonomi Indonesia semakin kuat, terutama sejak diterpa pandemi Covid-19 tiga tahun lalu.
Optimisme proses pemulihan ekonomi yang kuat dan stabil, mendorong Indonesia kembali masuk di dalam kelompok upper-middle income country.
Baca juga: IHSG Diperkirakan Menguat dengan Potensi Kenaikan Jangka Panjang
Sedangkan, ekonomi Indonesia pada 2022 tumbuh 5,31 persen atau di atas target APBN 5,2 persen.
Secara level, PDB riil tahun 2022 Indonesia sudah 7 persen di atas PDB sebelum terjadinya pandemi tahun 2019.
Capaian ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang mampu terus melakukan ekspansi secara robust dan konsisten, terutama di tengah dinamika perekonomian global yang sangat volatile pada periode tersebut, yang telah menyebabkan banyak negara kembali mengalami pelemahan ekonomi.
"Selain itu, pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2022 terjadi secara lebih merata. Seluruh sektor produksi dan seluruh wilayah di Indonesia telah mampu bangkit dan tumbuh positif kembali," tutur Ibrahim
Kemudian, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) telah menurun dari 6,49 persen menjadi 5,86 persen dibandingkan antara tahun 2021 ke 2022.
"Selanjutnya, rasio gini tetap, tingkat kemiskinan menurun dari 9,71 persen menjadi 9,57 persen dan Indeks Pembangunan Manusia naik dari 72,29 menjadi 72,91. Efektivitas kebijakan penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi, serta berbagai transformasi struktural membawa ekonomi Indonesia bertahan di dalam pertumbuhan yang relatif tinggi sejak kuartal I 2021, tumbuh terus di atas 5 persen," pungkasnya.