“Kalau ditarik parkir Rp 35-50 ribu tentunya ini membuat pembeli tidak nyaman, dari situ upaya pemerintah untuk menyerukan belanja offline saya kira sia sia, pada intinya kedepan adalah bagaimana menciptakan tempat berjualan yang nyaman bagi pembeli tidak direcoki dengan preman-preman pasar,” ucapnya.
“Itu yang harus diatur dan buat regulasi seketat mungkin,” kata Rahma.
Penutupan TikTok Shop juga akan membingungkan para pedagang online karena banyak produk lokal yang memang pasarnya sudah banyak dan diminati.
“Sebaiknya TikTok ini diberi regulasi untuk tidak mempromosikan produk impornya yaitu produk dari China, dan juga beri regulasi produk lokal kita jika sudah membayar semacam add advertisement seperti pembelian koin agar produk lokal jualannya bisa tembus ke “fyp” atau beranda pengguna TikTok,” imbuh Rahma. (Tribun Network/Reynas Abdila)