Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memprediksi kinerja perekonomian nasional pada periode tahun politik dan jelang agenda Pemilihan Umum (Pemilu) akan mengalami peningkatan.
Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani mengungkapkan, tahun politik membuat kinerja konsumsi nasional meningkat, dan tentunya memberikan efek positif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Namun, terdapat pula ketidakpastian dalam agenda Pemilu, yang bisa saja memberikan dampak negatif terhadap ekonomi lokal.
Shinta membeberkan, dampak negatif akan dirasakan apabila Pemilu tak kondusif dan berujung terjadinya kerusuhan. Kericuhan ini tentunya berdampak cukup signifikan dan memberikan sentimen negatif.
"Ngomongin soal Pemilu, ini memang menjadi daya dongkrak konsumsi dan pertumbuhan ekonomi 2024. Tapi penyelenggaraan Pemilu juga bisa ada potensial hal-hal negatif seperti sengketa hasil pemilu, proses yang rusuh, dan lain-lain," kata Shinta Kamdani di kantor Apindo, Jakarta, Kamis (21/12/2023).
Apindo memproyeksikan jika Pemilu berlangsung aman dan kondusif, hal tersebut akan memberikan kontribusi 0,3 persen terhadap PDB.
Untuk itu, Shinta meminta seluruh pihak bersama-sama menjaga tensi politik, agar tidak berimbas buruk terhadap ekonomi negara.
Baca juga: Sudah Terima Data dari PPATK, KPK Pelajari Transaksi Janggal Dana Pemilu 2024
"Nah jadi ini yang harus menjadi perhatian kita. Kalau sisi positif memang (kinerja) konsumsi sumbangannya bisa 0,3 persen terhadap PDB, dan ini bisa mendorong multiplier effect. Di sisi lain yang tadi adanya ketidakpastian juga perlu dihindari," pungkasnya.