TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyentil Wakil Kapten Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin (AMIN), Thomas Trikasih Lembong karena mewariskan investasi mangkrak saat menjabat Kepala BKPM.
Selain itu, Bahlil pun menyebut Tom Lembong sapaan Thomas Trikasih Lembong membohongi masyarakat terkait bahan baku baterai listrik mobil Tesla tidak menggunakan nikel.
Bahlil mencatat, warisan investasi mangkrak yang harus diselesaikan pada kepemimpinannya senilai Rp 708 triliun.
Warisan tersebut diperoleh sejak dirinya menjabat sebagai menteri pada Oktober 2029 lalu, menggantikan Tom Lembong.
Baca juga: Budiman Sudjatmiko: Pernyataan Tom Lembong Melanggar Etika Profesional
"Saya masuk di BKPM bulan oktober 2019, saya diwariskan oleh pemimpin terdahulu saya dengan investasi mangkrak Rp 708 triliun," kata Bahlil dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan IV, Rabu (24/1/2024).
Bahlil mengatakan, warisan investasi mangkrak itu berhasil terealisasi senilai Rp 558,7 triliun atau 78,9 persen dalam kurun waktu kurang dari 3 tahun.
Bahlil bilang, investasi yang mangkrak itu tidak bisa terealisasi secara keseluruhan sebesar Rp 708 triliun, sebab ada beberapa perusahaan yang mengundurkan diri lantaran terjadi masalah internal.
"Yang lainnya tidak bisa lagi kita eksekusi karena Pandemi Covid-19, perusahaan-perusahaan itu mundur. Ini sekaligus laporan saya kepada publik, bukan kita tidak bisa mengeksekusi karena memang perusahannya mengalami problem internal, karena Covid-19 dan segala macam," jelasnya.
Bahlil menjabarkan, realisasi investasi yang saat itu mangkrak salah satunya yaitu dari PT Lotte Chemical Indonesia senilai Rp 60 triliun. Pada era-nya, investasi di Petrochemical ini berjalan mulus dan progresnya sudah mencapai 80 persen.
"Bukti Rp 558,7 triliun itu ada PT Lotte Chemical Indonesia. Ini investasi ada di cilegon, sekarang progresnya sudah mencapai 80 persen. Ini mangkrak 4 sampai 5 tahun," ucap dia.
"Pemimpin saya terdahulu enggak bisa menyelesaikan ini, karena memang ilmu lapangan tidak ada sekolahnya di Harvard. Apalagi menyelesaikan masalah pemain-pemain lapangan," imbuhnya menegaskan.
Selain itu, Bahlil mengatakan investasi lain yang juga sudah berhasil dipulihkan yaitu PLTS Terapung Cirata, proyek ini sudah mangkrak selama 5 tahun. Terakhir, pabrik semen di Kalimantan Timur.
"Jadi itu contoh tiga, saya tidak perlu kasih contoh banyak nanti waktu saya habis. Itu adalah saya diwarisi oleh pemimpin terdahulu saya untuk saya selesaikan," ucap dia.
"Tapi tidak boleh kita marah, karena sistem pemimpinan di republik ini berkelanjutan dan perbaikan. Jadi saya melanjutkan untuk memperbaiki," sambungnya.