News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Telur Ayam

Usai Pemilu, Harga Telur Ayam Setiap Hari Mengalami Kenaikan dan Kini Sentuh Rp31.000 per Kg

Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pedagang melayani pembeli telur ayam di kios miliknya. Tercatat, harga telur ayam di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, telah mencapai Rp 31 ribu per kilogram (kg)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga telur ayam setiap hari mengalami kenaikan usai masyarakat menjalani pesta demokrtasi pencoblosan capres-cawapres pada 14 Februari 2024.

Tercatat, harga telur ayam di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, telah mencapai Rp 31 ribu per kilogram (kg)

Harga telur tersebut merata di Pasar Sidoharjo, Pasar Mantup, Pasar Blimbing dan Pasar Babat, Sekaran dan Sukodadi.

Guntur yang merupakan pedagang telur di Pasar Babat mengatakan, pada pekan lalu di Pasar Babat harga telur sempat diharga Rp 29.000 per kg, tapi sekarang naik lagi menjadi Rp 31.000 per kg.

Baca juga: Update Harga Pangan per 23 Februari: Telur Ayam Melonjak Rp30.050, Minyak Goreng Naik jadi Rp20.800

"Hampir sama dengan pasar-pasar lainnya yang ada di Lamongan," kata Guntur dikutip dari TribunMataram, Minggu (25/2/2024).

Ia menyebut, setidaknya setiap hari harga telur di pasar tradisional yang ada di Lamongan alami kenaikan mulai dari Rp 500 hingga Rp 1.000 rupiah, hingga kini tembus Rp 31 ribu.

Harga lebih murah terjadi di Solo, Jawa Tengah, di mana harga telur masih di level Rp29 ribu per Kg.

"Semuanya naik, telur yang sebelumnya hanya Rp 25 ribu kini naik hingga Rp 29 ribu per kilogram," ucap pedagang telur di Pasar Ir. Soekarno, Harsi saat ditemui Tribunsolo.com, Minggu (25/2/2024).

Tak hanya telur, ia juga membeberkan gandum bisa mencapai Rp 12 ribu. Padahal sebelumnya hanya Rp 10 Ribu per kilogram.

"Tiap hari naik, gandum terus naik telur aja naiknya tiap hari," ungkapnya.

Lebih lanjut, harga beras sendiri di Pasar Ir. Soekarno saat ini berada di kisaran Rp 16 ribu per kilogram untuk beras kualitas medium, sebelumnya Rp 15 ribu.

Sedangkan untuk beras premium berada di kisaran harga mencapai Rp 17 ribu per kilogram sebelumnya Rp 16 ribu.

"Kalau bawang merah capai Rp 30 ribu per kilogram sebelumnya Rp 28 ribu, sedangkan Bawang Putih capai Rp 40 ribu per kilogram sebelumnya Rp 37 ribu," terangnya.

Ia memaklumi kenaikan harga ini karena tiap tahun fenomena ini terjadi setiap kali menjelang bulan Ramadhan.

Penyebab Mahalnya Harga Telur Ayam

Seorang peternak ayam petelur asal Mantup, M. Fachrudin mengakui merasakan keuntungan yang cukup lumayan dengan naiknya harga telur.

"Tapi ya gitu, harga pakan ikan juga naik drastis," katanya.

Ia mengaku, ada suka duka bagi peternak ayam petelur di harga tinggi, karena tidak jarang harga telur anjlok sampai Rp 23.000 per kg.

Sementara saat harga telur naik, juga dibarengi dengan naiknya harga pakan ayam.

"Pasang surutlah," tuturnya.

Pedagang menyebut, kenaikan dipicu karena beberapa faktor diantaranya, faktor cuaca, tingkat produksi di tingkat peternak menurun, banyak warga yang punya hajat dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan.

Biasanya dalam satu hari pedagang bisa menjual hingga 5 ton telur kini para pedagang hanya mampu bisa menjual 2,5 ton dalam sehari.

Para pembeli pun juga terdampak akibat meroketnya harga telur. Para pembeli mengeluh dan susah karena tingginya harga telur saat ini. Bahkan mereka harus mengurangi jumlah pembelian.

Pedagang maupun pembeli berharap pemerintah bisa menekan harga bahan pokok agar bisa kembali stabil seperti biasanya.

Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lamongan, Anang Taufik, mahalnya harga telur dipicu karena produksi menurun karena faktor cuaca.

Kenaikan diprediksi akan bertahan hingga mendekati bulan ramadhan.

Ia berharap kenaikan harga telur bisa turun, apalagi nanti menjelang bulan suci ramadhan.

"Harapannya semoga harga bisa turun," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini