Arief pun meminta dukungan dan kerja sama seluruh Kepala Daerah Pemerintah Provinsi, Kabupaten, Kota secara aktif dan terus-menerus melaksanakan tiga hal.
"Pertama, gerakan pangan murah. Saya minta tolong teman-teman semua daerah bisa melakukan gerakan pangan murah," katanya dalam acara Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa dan Idul Fitri 2024, di Jakarta, Senin (4/3/2024).
Lebih lanjut, Arief mengatakan, Kepala daerah bisa menjalin kerja sama dengan Bulog, ID Food, dan asosiasi terkait untuk memenuhi kebutuhan gerakan pangan murah.
"Teman-teman Bulog bisa menyampaikan bahwa stoknya di daerah semua cukup dan bisa bekerjasama dengan pemerintah daerah," ungkap Arief.
Kedua, kepala daerah diminta untuk melakukan sinergi dan komunikasi dengan tim pengendali inflasi daerah.
Baca juga: Puluhan Ribu Kertas Suara Tidak Sah di Hongkong dan Macau, Begini Penjelasan KPU
Ketiga, para daerah diminta untuk melakukan pemantauan harga pasar, baik di pasar-pasar induk, pasar tradisional, maupun pasar retail modern.
Dalam pemantauan pasar ini, ada beras SPHP milik Bulog yang harus dijual maksimum Rp 10.950 per kilogram.
Arief memastikan, tim dari pemerintah, pemerintah pusat, lintas kementerian dan lembaga tentunya akan mendukung dan memonitor semua evaluasi ke daerah.
"Sehingga nanti masyarakat bisa beribadah dengan nyaman dan nyaman," ucap Arief.
Update Harga Pangan per 4 Maret: Beras Tembus Rp17.250
Jelang Ramadhan, beberapa jenis beras di sejumlah wilayah mengalami kenaikan harga.
Menurut pantauan data Badan Pangan Nasional pada perdagangan Senin (4/3/2024) pagi, harga beras kualitas super dibanderol dengan harga lebih mahal, naik jadi Rp17.250 per kg.
Harga beras kualitas medium kini dijual di atas HET, yakni Rp15.950 per kg.
Sementara itu, harga beras kualitas bawah melesat di kisaran Rp14.650 per kg.
Selain beras, harga gula pasir lokal ikut melonjak tajam, tembus di kisaran Rp17.700 per kg.