Kedua, lanjut Aldi, bagi usaha level menengah yang siap dapat langsung bermitra dengan perusahaan di luar negeri atau open loop.
Baca juga: Dubes Indonesia di Luar Negeri Perlu Jadi Pemasar Handal Produk UMKM RI
Pelaku usaha dari Jepang misalnya ternyata ingin bekerja sama dengan pelaku usaha dari Indonesia.
Kadin telah dan terus berupaya menghubungkan UMKM nasional dengan mitra di Jepang melalui Japan External Trade Organization (Jetro).
Untuk mengatasi tantangan bahasa dan regulasi, Kadin telah meluncurkan Wikiexport sebagai suatu platform online yang membantu UMKM untuk mengetahui berbagai cara dan aturan ekspor ke Jepang.
Lewat Wikiexport, Kadin memberikan informasi perihal produk hingga berbagai aturan untuk ekspor, sementara Jetro melakukan hal serupa dari sisi aturan dan pelaku UMKM Negeri Sakura. Ke depan, pola kerja sama yang dimulai dengan Jepang ini diharapkan dapat dilakukan untuk negara lain.
“Lewat Wikiexport ini, 9 perusahaan sudah berhasil melakukan ekspor. Kami ingin lebih banyak lagi yang melakukan ekspor. Kami coba menggunakan AI sehingga bisa masuk ke chatbox. Pelaku UMKM bisa tanya dengan bahasa yang lebih mudah dimengerti,” jelasnya.
Direktur Sampoerna Elvira Lianita mengatakan, lewat Wikiexport, terdapat dua UMKM binaan Sampoerna yang telah melakukan ekspor ke Jepang yakni Shiroshima Handmade dan House of Tea.
Banyak UMKM binaan Sampoerna lainnya juga telah melakukan ekspor ke berbagai negara dan berkontribusi pada sisi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) pelaku UMKM.
“Awalnya diperuntukan bagi masyarakat sekitar pabrik. Namun, seiring waktu, SETC telah menjangkau puluhan ribu pelaku UMKM dari seluruh Indonesia,” katanya.