Denni Puspa Purbasari, Direktur Eksekutif Prakerja, mencatat bahwa mayoritas peserta adalah generasi muda berusia 18-35 tahun dari kalangan Gen-Z dan Millennial.
“Mereka berasal dari berbagai latar belakang ekonomi mencakup desil 1 aspiring middle class hingga middle class,” ujar Denni Puspa Purbasari dalam keterangan yang diterima, Selasa (15/10/2024).
Program Prakerja dinilai memberikan kontribusi positif tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga telah diakui secara internasional.
Contohnya adalah perolehan Honourable Mention untuk Inovasi Pendidikan pada Wenhui Award.
Selain itu, Prakerja juga meraih penghargaan “GovCyber Innovator of The Year” di ajang IndoSec Awards 2024 untuk pencapaiannya di bidang teknologi dan keamanan siber.
Prakerja juga mencatat prestasi dalam bidang inklusivitas dan keberlanjutan.
Hingga September 2024, 52% peserta program beasiswa pelatihan Prakerja adalah perempuan, sementara 3?alah penyandang disabilitas.
Baca juga: Pertahankan Angka Kelas Menengah, Menaker Nilai Jaminan Sosial Harus Terus Dikucurkan
Seorang alumni Prakerja bernama Helmi Suardi dari Kab. Aceh Jaya, misalnya, sebelumnya merupakan fresh graduate dan belum memiliki pekerjaan.
Pada masa pandemi, ia mengikuti program Prakerja serta menyapu bersih saldo pelatihan Prakerja yang dimilikinya, Helmi kemudian mengambil empat pelatihan.
Keterampilan yang dimilikinya kemudian ia gunakan sebagai bekal untuk membuka usaha yang masih bertahan sampai sekarang.
Prakerja bukan hanya meningkatkan keterampilan individu, namun juga berdampak pada pembangunan ekonomi lokal.
Selain Helmi, banyak alumni dari berbagai daerah bahkan daerah pelosok, yang menyambut peluang untuk membuka usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berkat pelatihan yang diterima.