Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyatakan, Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia memiliki peran yang penting dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto periode 2024-2029.
Hal itu dia sampaikan dalam acara Dialog Ekonomi Kadin bersama Pimpinan Dewan Kadin Indonesia, di Menara Kadin Indonesia, Jakarta Selatan, Rabu (23/10/2024).
"Pertumbuhan itu tentunya justru sebagian besar lebih dari 80 persen bahkan lebih itu perannya ada di dunia usaha, itu perannya ada di Kadin," kata Rosan.
Baca juga: Pengamat Minta Prabowo Tak Hanya Fokus Hilirisasi Mineral Jika Ingin Pertumbuhan Ekonomi RI 8 Persen
"Jadi partisipasi dari seluruh Kadin Pusat, Kadin Provinsi sampai Kabupaten Kota akan memainkan peranan yang sangat-sangat penting. Karena kuenya ini akan terus berkembang, kuenya ini akan terus tumbuh," sambungnya.
Rosan yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan Kadin Indonesia mengatakan, pertumbuhan ekonomi saat ini masih di level 5 persen.
Hal ini didukung oleh investasi. Sehingga kedepan target pertumbuhan ekonomi 8 persen juga bisa didorong melalui investasi.
"Kalau sekarang kita pertumbuhan perekonomian kita masih di 5 persen lebih sedikit tentunya dengan pertumbuhan yang akan makin meningkat. Insya Allah yang salah satunya adalah karena pertumbuhan dari investasi. Itu harapan utama dari pertumbuhan menuju ke 8 persen," ujarnya.
Rosan menyatakan, ekspor juga terus digenjot untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. Karenanya, Kementerian Investasi menggenjot investasi yang berkelanjutan dengan membangun suatu energi berbasis clean energy dan berorientasi ekspor.
"Dan kalau kita lihat pertumbuhan kita hanya bisa ditunjang menuju 8 persen itu saat ini boleh dibilang oleh dua. Satu investasi, kedua adalah dari export," ucap Rosan.
"Tetapi intinya itulah peran dari dunia saya akan memiliki peran yang sangat-sangat penting tentunya dalam menjaga pertumbuhan perekonomian kita ini menuju 8 persen seperti target yang dicadangkan oleh Bapak Presiden. Apakah kita bisa? Kita harus yakin kita bisa," sambungnya.