Bersamaan itu, BPJS Ketenagakerjaan berhasil membukukan hasil investasi sebesar Rp 38,45 triliun per akhir September 2024.
"Nilai itu meningkat 8,44 persen, jika dibandingkan periode sama tahun lalu," tutur Oni.
Peningkatan hasil investasi tak lepas dari keberhasilan manajemen BP Jamsostek menjalan strategi berinvestasi. Strateginya adalah menempatkan dana kelolaan ke berbagai instrumen investasi. Adapun porsinya, yakni deposito 12,98 persen, surat utang 73,17 persen, saham 8,31 persen, reksadana 5,20 persen, properti 0,26 persen, dan penyertaan 0,07 persen.