TRIBUNNEWS.COM - RSUD Moewardi Solo memproduksi alat pelindung diri (APD) berupa baju hazmat (hazardous materials suit) seluruh badan.
Kabar ini sudah tersebar di berbagai media massa hingga pihak berbagai rumah sakit di Indonesia menghubungi Direktur RSUD Moewardi Cahyono Hadi untuk minta disuplai.
Daripada menyuplai ke seluruh Indonesia, Cahyono lebih memilih menunjukkan tutorial cara membuat APD sendiri kepada para pihak rumah sakit itu.
Dilansir Tribunnews.com, hal ini disampaikan Cahyono dalam teleconference YouTube KOMPASTV, Selasa (24/3/2020).
Awalnya, pihak RS Moewardi memang sempat diminta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk menyuplai APD ke seluruh Jateng.
Baca: Diminta Ganjar Buat APD untuk Jateng, RS Moewardi Hanya Mampu Terbatas: Kami Bukan Produsen Konveksi
Baca: RS Moewardi Produksi APD, Direktur Moewardi Jamin Standarnya: Pernah Dipakai saat Wabah Flu Burung
Ketika ditaya soal permintaan Ganjar, Cahyono menegaskan pihaknya hanya bisa memproduksi APD secara terbatas.
Meski RS Moewardi sudah melibatkan penjahit langganannya, namun tetap saja produksi maksimal hanya mencapai 300 buah per hari.
"Rumah Sakit Moewardi kan bukan produsen konveksi," tegas Cahyono.
"Memang kita bisa membantu, memperbanyak produksi, dengan melibatkan beberapa penjahit yang sudah menjadi penjahit langganan baju RS Moewardi," terang Cahyono.
"Tapi bagaimana pun juga kapasitasnya mungkin kita masih sekitar 200-300 per hari," imbuhnya.
Cahyono menambahkan, jika nanti akan didistribusikan ke seluruh Jateng, maka ia menyalurkannya melalui Dinas Kesehatan Jateng.
"Kita membantunya hanya lewat Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah,"
Cahyono mengakui banyak rumah sakit yang ingin disuplai APD dari RS Moewardi.
"Memang ada rumah sakit seluruh Indonesia yang telepon saya," kata Cahyono.