"Ini untuk internal rumah sakit dan tentunya untuk kebutuhan kalau provinsi, Dinkes, kan sama saja dengan rumah sakit."
"Kalau Dinkes minta ya kita buatkan," ujarnya.
Diketahui, harga APD cukup terjangkau, yakni Rp 50 ribu, sedangkan harga normal APD bisa mencapai Rp 150 ribu ke atas.
Ganjar Pranowo pun sudah meninjau produksi APD itu dan sangat mengapresiasinya.
"RS Moewardi dengan kreatif membuat sendiri, harganya jauh lebih murah," puji Ganjar dalam kunjungannya ke RS Moewardi.
Ganjar kemudian mengimbau rumah sakit di Jateng untuk memesan APD buatan RS Moewardi melalui Dinas Kesehatan Jateng.
"Maka, kepada rumah sakit-rumah sakit yang ada di Jawa Tengah, Anda boleh kontak ke Dinas Kesehatan Provinsi agar kita menyiapkan dengan baik," imbaunya.
"Sehingga tidak ada lagi (kekurangan)," tambahnya.
Ganjar mengaku senang dengan langkah cepat dan kreatif RS Moewardi yang bisa meringankan beban pemerintah pusat.
"Kita di daerah membantu pusat, jangan membebani pusat, dengan cara kita mesti inovatif, mesti kreatif, dengan cara yang seperti ini," kata Ganjar.
Dalam kunjungannya itu, Ganjar juga meninjau produksi hand sanitizer oleh mahasiswa yang bisa didistribusikan ke tempat-tempat yang membutuhkan.
"Belum lagi tadi banyak pelajar bisa membuat seperti ini, dan ini bisa kita bagikan," ujar Ganjar sambil mengangkat jeriken berisi hand sanitizer.
Kini, Ganjar tengah mendorong produksi masker untuk didistribusikan di seluruh Jateng.
"Tinggal satu lagi nanti PR-nya. Hari ini kita lagi mau ngecek ke pabrik masker untuk kita melihat persediaannya," tandasnya.
Berikut video lengkapnya:
(Tribunnews.com/ Ifa Nabila)