Favipiravir ada 24,4 juta tablet,
Remdesivir 148.891 vial.
Azythromycin 12,3 juta tablet.
Tocilizumab 421 tablet. Tocilizumab hanya digunakan untuk kasus kritis artinya ketersediaan saat ini sudah cukup.
Selanjutnya stok Multivitamin sebanyak 75,9 juta tablet.
Semua stok obat ada di Dinas Kesehatan Provinsi, di Instalasi Farmasi Pusat, di idustri farmasi dan PBF, di rumah sakit, dan juga ada di apotek.
“Instalasi Farmasi pusat dan 34 Dinas Kesehatan Provinsi ini menyimpan obat sebagai buffer stock untuk kita apabila stok-stok obat di lapangan kosong. Sehingga kita harapkan masyarakat tetap bisa mendapatkan pelayanan terhadap obat-obatan yang dibutuhkan dalam penanganan COVID-19,” tutur drg. Arianti.
(Tribunnews.com/Rina Ayu/ Anita K Wardhani)