News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Ancaman Varian Baru Covid-19 AY.4.2, Pemerintah Waspadai Pelaku Perjalanan dari Jepang dan Korea

Penulis: Inza Maliana
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satgas Covid-19 kembali melakukan penelusuran atau tracing dengan swab PCR kepada warga sekitar Taman Pintar Kayu Putih, Jakarta Timur, Selasa (8/6/2021). Sebelumnya satgas sudah melakukan tracing kepada 48 warga dengan hasil negatif, pihak Polsek Pulogadung juga telah melakukan vaksinasi Covid-19 kepada warga. Tracing terus ditingkatkan oleh pemerintah untuk mengetahui penyebaran Covid diantara warga dan antisipasi Covid-19 varian baru. TRIBUNNEWS/HERUDIN

AY.4.2 adalah nama yang diusulkan untuk subtipe baru Delta yang secara khusus disebut oleh mantan Komisioner Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS Dr. Scott Gottlieb dalam cuitannya di Twitter.

Subtipe baru Delta ini merupakan kombinasi dari AY.4 yang ditambah mutasi lonjakan S:Y145H.

"Saat ini, subtipe baru ini mewakili sekitar 8 hingga 9 persen kasus di Inggris," kata Pagel, dikutip dari Tribunnews.com.

Menurut laporan Badan Keamanan Kesehatan Inggris, frekuensi AY.4.2 pun tengah mengalami peningkatan dan sedang dipantau.

Di mana varian Delta AY.4 dan AY.4.2 ditemukan?

Saat ini AY.4 dan AY.4.2 ditemukan di Inggris dan India, namun tidak jelas apakah AY.4 atau subtipe barunya telah diurutkan oleh CDC.

Karena sistem pelacak varian CDC hanya mencantumkan varian Delta AY.1 dan AY.2, namun tidak secara khusus menyebutkan AY.4 atau AY.4.2.

"AY.4 tidak begitu umum di AS dan AY.4.2 tidak ada sama sekali," tulis Pagel dalam sebuah email.

Bahkan AY.1 dan AY.2 nyaris tidak terdaftar di sistem pelacak CDC AS, meskipun varian Delta asli atau B.1.617.2 menyumbang 99,9 persen dari kasus Covid-19 di AS saat ini.

Baca juga: Update Covid-19 Global Kamis 28 Oktober 2021: Total Kasus 245,9 Juta, Kasus Harian Tambah 151 Ribu

Baca juga: Kemenkes Sebut Pelonggaran Prokes Sebabkan Kasus Covid-19 di Negara-negara Eropa Meningkat

(Tribunnews.com/Maliana/Taufik Ismail/Fitri Wulandari)

Berita lain terkait Virus Corona

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini