Sebelumnya jika ingin mengetahui seseorang tertular virus Covid-19 varian baru atau tidak maka harus menggunakan tes dengan metode Whole Genome Sequencing (WGS).
Namun untuk saat ini, varian omicron dapt dideteksi dengan menggunakan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan S Gene Target Failure (SGTF).
Baca juga: Muncul Omicron Transmisi Lokal, Komisi IX Minta Penggunaan Tes PCR SGTF Diperluas
Baca juga: 2 Warga Surabaya Positif Omicron usai Liburan dari Bali, Kemenkes: Kondisinya Tanpa Gejala
“Jadi memang pemerintah telah menyiapkan metode tes terbaru yakni menggunakan PCR-SGTF agar deteksi kasus Covid-19 varian omicron bisa dilaksanakan dengan cepat,” tuturnya.
Efektivitas Vaksin Covid-19 Menurun untuk Melawan Varian Omicron
Ketika muncul varian baru dari virus Covid-19, terdapat kekhawatiran bahwa varian tersebut dapat melarikan diri dari antibodi yang telah terbentuk dari vaksin.
Artinya, antibodi yang ada di dalam tubuh tidak bisa mengenali virus Covid-19 yang masuk.
Kenyataannya, vaksin Covid-19 yang diberikan masih bisa melawan varian Omicron. Namun, dari hasil investigasi ditemukan bahwa terdapat penurunan efektivitas vaksin Covid-19.
“Pada varian virus Covid-19 yang muncul pertama kali di Wuhan, vaksin Covid-19 memiliki efektivitas hingga 95 persen namun untuk melawan varian omicron ini efektivitas vaksin Covid-19 menurun dan hanya sebesar 50 persen. Peneliti masih terus melakukan investigas terkait hal ini,” ungkap dia.
Tetap Terapkan 3 M dan Lakukan Vaksinasi
Ia pun mengimbau kepada masyarakat agar tetap menerapkan 3 M dengan ketat. Menurutnya, salah satu upaya untuk melawan varian apapun dari virus Covid-19 yakni dengan menerapkan 3 M tersebut.
Selain itu, masyarakat juga dihimbau untuk melakukan vaksinasi karena hingga saat ini vaksin Covid-19 masih efektif untuk melawan virus Covid-19 yang masuk ke dalam tubuh. Kalau tidak, maka varian apapun bisa menyebabkan kematian.