News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

IDI Prediksi Puncak Covid-19 Terjadi Februari 2022, Varian Omicron Tak Bisa Dianggap Enteng

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memprediksi puncak Covid-19 varian Omicron akan terjadi Februari 2022. Para tenaga kesehatan (nakes) bersiap menghadapi ancaman lonjakan kasus Omicron di Indonesia.

"Benar itu dicabut. Tapi seluruh negara dari manapun diperketat baik WNI atau WNA," ungkapnya.

Baca juga: Omicron Melonjak Jadi 748 Kasus, 155 diantaranya Transmisi Lokal

Sementara itu, kasus Covid-19 di Indonesia baru-baru ini mengalami peningkatan.

Diketahui kasus positif Covid-19 mulai naik pada 13 Januari 2022 dengan penambahan 793 kasus.

Pada 14 Januari 2022, kasus aktif terus bertambah mencapai 850 kasus baru.

Hingga pada 15 Januari 2022, pemerintah mengumumkan data penambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia sebanyak 1.054 pasien.

Varian Omicron Tidak Bisa Dianggap Enteng

Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI dan Guru Besar FKUI, Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan, sebagian besar kasus varian Omicron yang bergejala ringan harus dibaca dengan tiga skenario.

Pertama, meski sebagian besar kasus ringan, Tjandra menyebutkan jika hal ini belum tentu berlaku bagi orang lanjut usia. 

"Kita belum tahu apakah ringan atau tidak ringan. Itu soal usia,"ungkap Tjandra dalam siaran Radio MNC Trijaya, Sabtu (15/1/2022).

Baca juga: Omicron Terdeteksi di 8 Wilayah Ini, Terbaru Kasus Positif Ditemukan di Madiun Jawa Timur

Kedua, walau ringan tapi penyebaran varian Omicron sangat cepat.

"Walau pun sebagian kecil sedang atau berat, jika jumlah kasus sangat besar, akibatnya bisa menganggu rumah sakit dan sebagainya," tambahnya.

Ketiga, pada kenyataannya, varian Omicron telah menyebabkan minimal puluhan orang meninggal dan banyak orang masuk ke rumah sakit.

"Walau ringan, dia bisa membuat kasus sedang dan berat. Selain itu, di luar negeri sudah ada pasien meninggal karena Omicron. Sejauh ini tidak ada di Indonesia," kata Tjandra. 

Di Inggris, Tjandra menyebutkan terhitung pada 31 Desember tahun lalu sudah melaporkan 75 orang meninggal karena Omicron.

(Tribunnews.com/Latifah/Aisyah Nursyamsi)

Artikel lainnya terkait Virus Corona

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini