News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Jumlah Kasus Harian Covid-19 di Jakarta Lampaui Rekor Varian Delta, Apa Langkah Gubernur Anies?

Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan acungan jempol saat ditanya awak media soal Formula E di Pendopo Balai Kota DKI, Selasa (16/11/2021)

Karena itu Budi meminta masyarakat untuk waspada, namun tidak panik.

Menurut Budi, meski kasus positif Covid akibat varian Omicron terus melonjak, pada saat yang sama angka pasien yang dirawat di rumah sakit masih berada di bawah puncak Delta.

Kemenkes mendata terdapat peningkatan jumlah pasien yang di rawat di sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19.

Namun, keterisian rumah sakit saat ini tergolong aman atau masih di bawah varian delta.

"Grafik di bawahnya, hospitalisasi masih 30 persenan dari puncak Delta. Masyarakat tetap tenang namun waspada menghadapi kenaikan kasus yang pasti akan tinggi dalam 2-3 minggu ke depan," kata Budi.

Budi juga mengimbau bagi pasien aktif Covid-19 yang tidak bergejala dapat menjalani isolasi di rumah.

Tujuannya, agar rumah sakit dapat melakukan perawatan bagi pasien yang bergejala parah.

"Agar rumah sakit bisa digunakan oleh yang benar-benar membutuhkan. Ini beberapa data yang menunjukkan sebenarnya keterisian rumah sakit kita, kalau sesuai aturan Kemenkes, bisa berkurang 60-70 persen," ucap Budi.

Sebelumnya sejumlah pihak di antaranya pada epidemiolog juga memprediksi bakal terjadi gelombang ketiga Covid-19 pada bulan Februari ini.

Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman (Dokumentasi Pribadi)

Epidemiolog asal Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman memprediksi puncak kasus Omicron bakal lebih tinggi dibandingkan varian Delta.

Ia bahkan menyebut kasus positif Covid-19 akibat varian Omicron ini di Indonesia bisa mencapai angka 300 sampai 500 ribu pada saat puncak gelombang ketiga.

"Jadi kalau misalnya Delta ketemu sampai 50 ribu, ini bisa sampai 2 atau 3 kalinya pada periode puncaknya. Itu bukan berarti kasusnya cuma segitu, enggak. Kita itu bisa sampai 300 sampai 500 ribu pada saat puncak," kata Dicky melalui pesan singkatnya, Minggu (6/2/2022).

Kalaupun nantinya angka positif Covid-19 tidak mencapai ratusan pada puncak gelombang ketiga, Dicky meyakini ada keterbatasan testing dan tracing yang dilakukan oleh pemerintah.

Sebab, tren pada varian Omicron ini menginfeksi banyak orang.

Baca juga: Kemenkes: Kasus Covid-19 Naik, Angka Keterisian RS Masih Landai

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini