Menurut Dicky, masalah ini tidak hanya menjadi masalah bagi pasien saham tapi juga bagi pemerintah. Akan ada beban finansial dari negara karena pengobatan.
Baca juga: Epidemiolog Setuju Indonesia Tak Perlu Buru-buru Transisi ke Endemi Covid-19
Dan sepertiga bagi Indonesia tidaklah sedikit, mengingat jumlah masyarakat Indonesia mencapai 200 juta lebih. Ini semakin diperparah dengan masih banyak kasus yang belum ditemukan karena keterbatasan deteksi dini.
"Kalau merujuk pada gelombang sebelumnya yang didominasi Delta, dari kasus yang dilaporkan. Sedangkan di lapangan bisa 10 kali lipat, perbedaannya. Itu menunjukkan ada potensi jauh lebih besar dari varian Omicron," paparnya lagi.
Bukan tidak mungkin kasus yang tidak ditemukan di masyarakat untuk varian Omicron bisa 10 kali dari Delta. Dicky pun kembali menegaskan jika dampak Covid-19 tidak hanya bicara soal angka kesakitan dan kematian saja.
"Tapi ada potensi jangaka panjang yang akan bisa membebani masyarakat dan negara. Misalnya dari penurunan kualitas SDM karena Long Covid-19 tadi," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Aisyah Nursyamsi)
Baca berita lainnya terkait Virus Corona.