News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Ilmuwan Australia Temukan Petunjuk Penyebab Timbulnya Gejala Parah Covid-19 pada Anak-anak

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Covid-19 pada anak. Sejumlah anak mengalami gejala parah Covid-19 di bulan-bulan awal pandemi. Kini dokter temukan petunjuk penyebabnya.

Baca juga: Situasi Covid-19 di China: Beijing Perketat Pembatasan, Warga Shanghai Akhirnya Boleh Keluar Rumah

"Penelitian kami adalah yang pertama mengungkap pembekuan darah spesifik dan jalur protein kekebalan yang berdampak pada anak-anak dengan Covid-19 yang mengembangkan gejala serius ini," kata McCafferty.

Temuan ini diterbitkan dalam jurnal, Nature Communications, pada hari Senin (2/5/2022).

Para peneliti menemukan 85 protein spesifik untuk sindrom inflamasi multisistem dan 52 protein terkait dengan sindrom gangguan pernapasan akut.

Temuan protein spesifik dapat meningkatkan diagnosis dan mengarah pada pengembangan perawatan yang ditargetkan untuk anak-anak yang menderita kasus Covid-19 yang parah.

Saat ini, anak-anak yang terkena gejala parah diobati menggunakan imunoglobulin intravena dari darah yang disumbangkan.

Metode itu mengurangi kemungkinan mereka terkena masalah jantung dari satu dari empat, menjadi satu dari 20.

Baca juga: Lebih Dari 12 Negara Laporkan KLB Kasus Hepatitis, Waspada Jika Anak Diare Mendadak

Baca juga: Tiga Anak di DKI Jakarta Meninggal Diduga Sakit Hepatitis Misterius

Anak-anak yang mengalami perubahan pada jantung mereka sering melihat masalah tersebut teratasi seiring bertambahnya usia.

Sekitar 1,7% anak-anak yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 dirawat di perawatan intensif.

Sebagian besar anak yang tertular Covid-19 memiliki gejala ringan atau tanpa gejala.

Sindrom ini sangat langka di Australia sehingga para peneliti dikirimi sampel darah yang diambil dari anak-anak yang terinfeksi Covid-19 dengan sindrom yang menerima perawatan di rumah sakit universitas Necker di Prancis.

"Prancis memiliki sampel darah, sementara kami memiliki kapasitas pengujian proteomik di Melbourne," kata McCafferty.

"Kolaborasi semacam ini adalah salah satu 'kemajuan' yang muncul dari Covid-19.”

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini