Sehingga pelonggaran yang dilakukan itu harus disertai dengan literasi. Agar terbangun kesadaran masyarakat secara mandiri.
Tujuannya untuk melakukan penilaian risiko.
Sehingga masyarakat memahami, misalnya kapan dan dimana bisa membuka masker.
Hal ini harus dibangun sedari dini.
Karena kalau tidak, ketika memberikan peluang sehingga virus menginfeksi, artinya ada peluang virus bermutasi. Dan akhirnya berpotensi melahirkan varian baru.
"Ini kalau disebut harus waspada, harus tetap waspada karena masih pandemi. Jadi bahasa komunikasi yang dibangun harus sesuai strategi komunikasi risiko yang membangun kewaspadaan," tegasnya.
Menurut Dicky, dunia makin rawan dan butuh peran kita agar lebih sehat. Dengan cara menerapkan pola hidup sehat. Misalnya memakai masker, cuci tangan dan kalau sakit di rumah saja.
Perilaku ini harus dilakukan sedari sekarang. Selain meningkatkan kualitas air, udara, tanah.
Terutama udara, karena penyakit yang ditularkan melalui udara bukan hanya Covid-19.
"Mengendalikan covid bukan hanya dari perilaku, bukan hanya vaksin, bukan hanya obat, tapi juga bicara bagaimana meningkatkan kualitas udara," papar Dicky