Pertama, meminimalisir sirkulasi virus SARS CoV2 di masyarakat, utamanya di kelompok risiko tinggi.
"Belum lagi memikirkan efek infeksi SARS-CoV-2, yang masih berlanjut pasca sembuh dan dapat berlangsung selama berminggu atau berbulan-bulan," kata Yoga, Kamis (22/9/2022), dilansir Tribunnews.
Kondisi tersebut membuat penderitanya mengalami frustasi dan merasa terisolasi, sehingga dibutuhkan penanganan yang tepat.
"Kedua, jaminan pencegahan dan pengobatan pasien, termasuk menangani efek jangka panjang seperti "long Covid-19 dan lainnya," ujar Yoga.
Baca juga: Jubir Pemerintah: Cakupan Booster Covid-19 Masih Tertinggal dari Target WHO
Di sisi lain, juru bicara Kemenkes, Mohammad Syahril, menyebut pengumuman WHO itu hanya sebagai pengingat meski kasus sudah terkendali.
Menurutnya, pernyataan WHO tentang kondisi pandemi Covid-19 saat ini tidak dapat dimaknai dengan mudah.
Paling penting memperhatikan enam langkah penanganan bencana non-alam tersebut.
Enam langkah itu vaksinasi, testing, sistem kesehatan, persiapan lonjakan kasus, pencegahan, dan pengendalian.
Serta penyampaian informasi kepada masyarakat.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Rina Ayu Panca Rini)