News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Malaysia Airlines Ditembak

Tim Penyelidik Terus Cari Sisa Mayat Penumpang MH17

Editor: Budi Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Barang milik penumpang di lokasi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di dekat Kota Shaktarsk, timur Ukraina, Jumat (18/7/2014).

TRIBUNNEWS.COM.DONETSK- Bentrokan antara pasukan Ukraina dan separatis pro-Rusia berlanjut hari Minggu (3/8/2014) di Ukraina timur, sementara para penyidik terus memeriksa lokasi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17

Bentrokan mematikan antara pasukan Ukraina dan kelompok separatis pro-Rusia masih berlanjut hari Minggu sementara tim penyelidik berada di lokasi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines untuk hari ketiga.

Pejabat-pejabat lokal di Donetsk mengatakan enam orang tewas dalam baku tembak.  Seorang pejabat mengatakan kepada Reuters, tiga orang tewas di Luhansk.

Sementara itu beberapa mayat penumpang pesawat Malaysia Airlines tiba di Kharkiv hari Minggu untuk diberangkatkan ke Belanda.

Kepala misi polisi Belanda yang bekerja di lokasi jatuhnya pesawat itu, Pieter Jaap Aalbersberg dalam sebuah pernyataan Sabtu malam mengatakan tim-nya telah selesai memeriksa satu dari lima zona lokasi jatuhnya pesawat itu.  

Ia menambahkan untuk menyelesaikan seluruh pemeriksaan diperlukan waktu setidaknya tiga minggu.

Tim yang beranggotakan 70 penyelidik Belanda dan Australia itu memeriksa lokasi jatuhnya pesawat seluas 20 kilometer per segi, sementara pertempuran terus berkecamuk di dekatnya.  Beberapa penyelidik terpaksa menunda upaya mereka karena bentrokan tersebut.

Tim penyelidik itu memusatkan perhatian pada upaya menemukan puluhan mayat yang masih hilang lebih dari dua minggu setelah pesawat Malaysia Airlines itu ditembak jatuh, menewaskan seluruh penumpang dan awak pesawat yang berjumlah 298 orang.  Sebagian besar penumpang adalah warga Belanda.

Presiden Amerika Barack Obama hari Jumat mengatakan telah berbicara melalui telefon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, dan mengatakan Amerika sangat prihatin dengan peningkatan dukungan Rusia kepada kelompok separatis di Ukraina.  Berbicara kepada para wartawan di Gedung Putih, Presiden Obama mengatakan telah membahas usul diplomasi politik dengan Presiden Putin.

Pejabat-pejabat Gedung Putih mengatakan kedua pemimpin “sepakat untuk membuka saluran komunikasi”.

Pejabat-pejabat Rusia mengatakan Presiden Putin menyampaikan kepada Presiden Obama bahwa sanksi-sanksi baru yang diberlakukan terhadap Rusia karena dukungannya pada kelompok separatis Ukraina merupakan hal yang “kontra-produktif” dan akan menimbulkan “gangguan serius” pada kerjasama bilateral dan stabilitas internasional.(VOA/Reuters)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini