Banyaknya tekanan yang mengarah kepada keluarga Kerajaan Arab Saudi untuk segera memberikan penjelasan yang masuk akal, membuat negara teluk itu akhirnya buka suara dan menyebut Khashoggi terbunuh dalam perkelahian secara tiba-tiba dengan staf di Konsul tersebut.
Arab Saudi pun menyangkal tudingan yang mengarah kepada Pangeran MBS yang disebut berada dibalik perintah pembunuhan terhadap Khashoggi.
Otoritas Saudi kemudian melimpahkan kesalahan pada pejabat yang dibuat 'seolah' salah menerima instruksi terhadap perintah yang disampaikan.
Ditengah tudingan yang masih terus bergulir dan memojokkan Kerajaan Arab Saudi, pencarian terhadap mayat Khashoggi pun terus berlangsung.
Hal itu karena banyaknya laporan mengerikan yang disampaikan beragam media terkait spekulasi kematian dan keadaan mayat pria yang telah bekerja sebagai Wartawan selama 30 tahun itu.
Pada Sabtu lalu, Harian Turki, Daily Sabah melaporkan bahwa tim forensik menemukan jejak cairan asam di saluran air yang berada di lingkungan Konsulat Saudi.
Temuan fakta baru itu kemudian mendorong para Peneliti menduga kuat bahwa sisa bagian tubuh Jamal Khashoggi mungkin telah dilarutkan dalam cairan asam tersebut dan mengalir ke saluran air.
Sebelumnya, banyak spekulasi yang berkembang bahwa mayat Jamal Khashoggi telah dipotong menggunakan gergaji saat dirinya masih bernafas.