"Yang pasti Ghosn sama sekali tidak bicara apa pun mengenai rencana kaburnya kepada pengacara Jepang saat bertemu terakhir kali tanggal 25 Desember lalu untuk mengucapkan Selamat Natal kepadanya," ungkap sumber tersebut.
Ghos memiliki tiga kewarganegaraan, Perancis, Lebanonan dan Brazil.
Ketiga paspor aslinya dipegang oleh pengacara Jepang, sampai Kamis (2/12/2019) masih ada pada pengacaranya tersebut.
Lalu mengapa bisa kabur dan bagaimana cara Ghosn kabur?
"Rumah tahanan Ghosn di Tokyo dipasangi kamera CCTV. Jadi saat kabur Ghosn masuk ke dalam peti peralatan musik dan dibawa ke luar oleh mobil biasa."
Setelah kabur dari rumahnya, perjalanan menuju ke bandara regional Jepang, bukan ke Haneda atau Bandara Narita.
Di sana sudah disiapkan private jet untuk Ghosn dan dia menggunakan paspor lain dengan nama lain dibantu oleh kemungkinan sebuah kedutaan asing yang ada di Jepang.
"Jadi sebenarnya perjalanan kabur Ghosn sudah direncanakan sejak lama dan dia diam saja menyembunyikan semua hal itu kepada pengacaranya sendiri sekalipun," lanjutnya.
Baca: Naik Bus Cuma 1.000 Yen dari Stasiun Tokyo ke Bandara Narita Jepang
Baca: Wanita Ini Tinggal bersama 31 Pria di Pulau Terpencil: Awalnya Dihormati Bak Ratu, Akhirnya Tragis
Perjalanan dari Jepang lewat bandara regional tersebut dengan nama lain dan paspor lain, menuju Turki.
Dari Turki dia menggunakan pesawat jet pribadi pula dengan paspor Perancis dengan nama lain pula serta identitas Lebanon.
Kemudian bagaimana pemerintah Jepang akan bersikap selanjutnya?
Sampai Kamis (2/1/2020) pagi ini belum ada pernyataan resmi dari Kejaksaan Jepang atau otoritas lainnya mengenai Ghosn.
Setelah semua jelas dengan bukti-bukti yang ada, pemerintah Jepang kemungkinan akan buka suara.
"Setelah itu kemungkinan akan meminta kerja sama pemerintah Lebanon agar menyerahkan kembali Ghosn kepada pemerintah Jepang," kata sumber itu.